SOLOPOS.COM - Foto: Dokumentasi

SOLO–Tak sedikit orang rela menghabiskan uang untuk bersenang-senang menghilangkan kepenatan setelah bekerja. Mereka sering meminta jasa biro perjalanan wisata untuk memfasilitasi tur ke sejumlah tempat wisata.

Dari puluhan biro tur di Solo, ternyata ada biro tur yang menyajikan kemasan wisata yang unik dan menarik. Bahkan pascakegiatan tur usai, biro itu masih menyediakan jasa konsultasi gratis.

Ya, biro tur itu Creative Entrepreneur Tour (CET) Solo yang beralamat di Jl Melati No 7 Purwosari, Laweyan, Solo. CET ternyata salah satu unit usaha jasa dari Center of Design Studies Lestude Solo. Biro ini dirintis oleh para mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dan D3 Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) UNS Solo pada akhir 2010.

Lestude tak hanya memiliki CET. Masih ada tiga bidang usaha lain, seperti konsultan branding Ahmad Adib & Partners, Ojawala Community yang bergerak di bidang advertising dan handicraft ramah lingkungan.

Dalam tur kreatif ini, konsumen tak hanya bertamasya ke daerah tujuan wisata, mereka juga bisa menggali ide kreatif untuk bisnis alternatif. Biro tur kreatif ini membawa kliennya ke sejumlah industri kreatif di daerah tujuan wisata yang dituju.

“Dalam setiap tur, kami menekankan pada aspek kewirausahaannya. Selain berkunjung ke industri kreatif, kami juga menyediakan layanan konsultasi usaha pascatur. Layanan itu kami berikan secara gratis kepada klien,” ujar Direktur CET Solo, Septandho Hijri Shafara, saat dijumpai Solopos.com, Kamis (8/11).

Program after tour yang digarap CET berupa workshop dan penyediaan jasa konsultasi usaha bagi konsumen. Ada banyak paket yang ditawarkan CET ini, seperti eco tour, culture & heritage tour, industries tour, corporate tour, government tour, event tour dan modern park tour.

Harganya pun bervariasi. Paket one day seperti city tour cukup Rp250.000-Rp350.000/orang, bagi paket rombongan minimal 25 orang. Sedangkan paket rombongan ke luar daerah, misalnya ke Jakarta atau Bandung, biayanya Rp800.000-Rp900.000/orang.

Septandho Hijri Shafara yang akrab disapa Andho ini sejak mahasiswa sudah bergabung dengan Mitra Tour di Pati sejak 2007. Karena kuliah di UNS, ia diminta menggarap segmen Solo. Setelah melihat peluang yang unik, ia keluar dan mendirikan CET hingga kini.

“Saya belajar di bidang tur ini secara autodidak. Dan ternyata bisa. Sekarang kami memiliki tim planner, programmer dan marketing. Semua kami rekrut dari D3 UPW FSSR UNS. Ada yang sudah lulus dan ada pula yang berstatus mahasiswa. Tour leader biasanya kami percayakan kepada mahasiswa. Tapi kami memberi muatan entrepreneur kepada mereka,” ujar Andho.

Pemasarannya relatif mudah, meski sering menghadapi hambatan berupa persaingan usaha yang tak sehat. Di tengah persaingan yang ketat, CET tetap eksis dengan jumlah klien dua sampai tiga rombongan per bulan.

Mereka juga memberi suvenir unik seperti stiker, kartu pengenal untuk peserta, pembimbing dan panitia untuk program pelajar dan mahasiswa, blocknote, pensil, pin, dokumentasi dan vandel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya