SOLOPOS.COM - Suasana saat konferensi pers di Lokananta, Sabtu (2/6/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO —Lokananta yang baru akan dioperasikan langsung oleh Mbloc Grup. Direktur Lokananta Bloc, Wendi Putranto, mengatakan Lokananta yang baru akan menjadi ruang kreatif publik dan juga destinasi wisata cagar budaya musik. Dengan sebutannya yang baru, Galeri Lokananta akan dibuka untuk umum pada Senin (5/6/2023).

Terdapat area pameran dengan koleksi studio lokananta yang dibuka mulai pukul 10.00 WIB sampai 17.00 WIB. Dalam kawasan Galeri Lokananta, juga terdapat dua museum, pertama pameran Lini Masa Lokananta. Kedua pameran Lokananta Remaster.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pameran Lini Masa menjadi pameran permanen di Galeri Lokananta, sementara Pameran Lokananta Remaster hanya temporer sekitart enam bulan.

“Jadi setelah enam bulan, ini [pameran Remaster akan diganti oleh pameran yang lain secara tematik, tidak hanya musik, bisa juga industri kreatif yang lain],” kata dia kepada awak media di Galeri Lokananta, Jumat (2/6/2023).

Pameran tersebut memuat cerita Lokananta mulai dari 1956 sampai 1990-an. Lokananta menjadi saksi bisu yang merilis para artis legendaris seperti Glen Fredly, Titik Puspa, dan lainnya.

“Untuk bisa mengakses kedua pameran tersebut memang berbayar, seharga Rp25.000/orang. Jadi memang tidak jauh beda dengan museum Lokananta lama,” kata dia.

Koleksi di Galeri Lokananta yang paling menarik bisa ditemukan di ruang proklamasi. Ruang tersebut menjadi tempat penggandaan suara proklamasi yang disampaikan dari Ir. Soekarno sekitar 1951.

“Digandakan oleh Lokananta menjadi piringan hitam, dan disebarluaskan di Indonesia melalui RRI, itu adalah koleksi yang paling menarik,” unhkap dia.

Galeri Lokananta sepenuhnya menampilkan pameran instalasi lengkap dengan arsip yang baru. Kedua pameran tersebut akan memberikan gambaran yang sangat komprehensif tentang sejarah lokananta dan bagaimana lokananta dimata anak muda masa kini.

“Untuk area pameran berbayar dan ada juga area perpustakaan di dalam area Lokananta Galeria,” ucap dia.

Pengelola Lokananta berambisi agar ruang baca buku tersebut bisa menjadi perpustakaan musik yang paling lengkap di Indonesia. Perpustakaan musik akan menampilkan buku-buku musik, khususnya Indonesia.

“Kami tidak bisa melengkapi koleksi buku musik sendirian, kami membuka juga program donasi buku musik dari berbagai kota dan berbagai penerbit,” terang dia.

Ia berharap semua pihak baik mahasiswa maupun pelajar yang melakukan riset tentang musik di Indonesia, bisa mendapatkan gambaran yang utuh dan lengkap di perpustakaan musik Lokananta.

“Karena memang sangat sulit untuk mendapatkan literasi tentang musik di Indonesia,” terang dia.

Selain area berbayar, terdapat area yang bisa diakses gratis oleh masyarakat umum meliputi area tenant, area taman lingkar, area tribun. Terdapat 25 tenant dari UMKM maupun korporasi yang akan menemani pengunjung di area umum ini.

“Itu [korporasi dan UMKM yang sudah dipilih] bukanya dari jam 10.00 WIB sampai 22.00 WIB,” kata dia.

Untuk jam buka akhir pekan masih dipertimbangkan agar bisa lebih dari pukul 22.00 WIB.

Lebih lanjut, Lokananta yang baru akan berkembang tidak hanya sekadar menjadi studio rekaman, studio musik, atau penggandaan CD/VCD. Lokananta akan menjadi ruang kreatif publik, tempat memberdayakan UKM dan UMKM, dan juga ruang untuk pertunjukan.

“Jadi akan banyak pertunjukkan musik yang terjadi di Lokananta ke depannya. Selain itu, Lokananta akan menjadi destinasi budaya, wisata, dan musik,” kata dia.

Bagi pengunjung yang ingin mengetahui sejarah musik Lokananta dari 1950an sampai 1990an bisa merapat ke Galeri Lokananta. Adapun piringan yang bisa terselamatkan sekitar 5.760 rilisan dan tersimpan di Galeri Lokananta.

Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, menjelaskan proyek revitalisasi Lokananta sudah selesai. Setelah prosesi peresmian selesai, Galeri Lokananta bisa langsung beroperasi.

Galeri Lokananta akan resmi diluncurkan pada Sabtu (2/6/2023). Setelah enam bulan pelaksanaan revitalisasi, wajah baru Lokananta siap menyambut kedatangan masyarakat umum melalui Festival Lokananta 2023.

“Kekayaan Lokananta terkait dengan rekaman, artefak-artefak sejarah, dari gamelan, recording, piringan hitam, banyak sekali,” papar dia.

Aspirasi para musisi selama lebih dari satu dekade mendapatkan respons positif dari para pemangku kepentingan. Revitalisasi Lokananta melibatkan sejumlah pihak dan saling bersinergi antara Kementerian BUMN, Danareksa-PPA, Pemprov Jateng, dan Pemerintah Kota Solo



“Kami juga membuka peluang kolaborasi, baik BUMN, korporasi, dan UMKM untuk dapat bersama-sama mendukung kemajuan Lokananta, sehingga Lokananta dapat menjadi creative dan Commercial hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM yang memberikan dampak secara sosial, ekonomi, dan pelestarian budaya di Indonesia,” tutup Yadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya