SOLOPOS.COM - Acara Festival Literasi 2024 yang digelar Perpustakaan Daerah Solo pada event Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (28/4/2024). Kegiatan yang diikuti sekitar 20-an peserta tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO–Perpustakaan Daerah (Perpusda) Solo menggelar kegiatan Festival Literasi 2024 pada event Car Free Day (CFD) di Jl Slamet Riyadi, Minggu (28/4/2024). Kegiatan yang diikuti sekitar 20-an peserta tersebut bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat.

Pantauan Solopos.com, mulai pukul 07.00 WIB, para peserta yang didominasi oleh anak-anak mulai berdatangan. Sebanyak tiga buah mobil perpustakaan keliling juga sudah berbaris rapi untuk menyediakan asupan buku bagi para peserta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Setelah mengambil buku, para peserta disedikan tikar oleh panitia untuk duduk-duduk sammbil membaca buku. Meskipun tempatnya cukup sederhana namun mereka tampak fokus dan menikmati proses membaca.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solo, kemudian dilanjutkan sesi penyerahan hibah buku dari Perpusda Solo ke beberapa perpustakaan kelurahan. Lalu ada pembacaan dongeng Kerbau yang Mujur, dan kegiatan pembagian doorprize dan aneka gim serta kuis menarik.

Pada sesi gim dan kuis acara tersebut bertambah meriah. Pasalnya beberapa peserta yang masih anak-anak saling berebut untuk maju dan menampilkan bakatnya, seperti dengan menyanyi, bercerita dan bahkan ada yang unjuk kemampuan bermain sapatu roda.

Bagi mereka yang berani tampil berhak mendapatkan hadiah seperti botol minum dan beberapa hadiah lainnya. Pun bagi pengunjung CFD yang berkenan mampir dan ikut membaca oleh panitia diberikan hadiah secara cuma-cuma.

Kepada Solopos.com, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solo, Arif Handoko, mengatakan bahwa Festival Literasi 2024 ini menjadi salah satu dari banyak upaya Perpusda Solo untuk menggenjot budaya literasi masyarakat. Lantaran menurutnya saat ini Indonesia khususnya Solo budaya literasinya masih rendah.

“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasih Inklusi Sosial (TPBIS). Yang mana nantinya pusat literasi tidak hanya di Perpusda saja melainkan bisa tersebar ke masing-masing kelurahan di Solo dan bisa diakses secara bebas oleh masyarakat,” katanya.

Arif menjelaskan bahwa pihaknya selalu mendukung kegiatan literasi di kelurahan dengan rutin menghibahkan buku-buku. Di samping memasifkan program perpustakaan keliling yang saat ini sudah beroperasi di banyak lokasi di Solo.

Sementara itu, salah seorang pengunjung, Wirasih, mendukung penuh kegiatan yang tujuannya untuk mendorong budaya literasi. Karena menurutya semakin tahun event yang berhubungan dengan membaca terus turun.

“Kalau ada kegiatan ini kan anak-anak bisa mencari pengetahuan baru dan tidak hanya bermain gawai saja. Seperti hal nya anak saya yang pagi ini saya bawa ke sini dalam rangka untuk membiasakan dia suka membaca sejak kecil. Bagi saya orang tua punya peran penting juga untuk menumbuhkan minat baca pada anak,” papar dia.

Wanita asal Joglo, Banjarsari tersebut berharap Perpusda lebih giat lagi dalam mengadakan kegiatan-kegiatan seperti Festival Literasi 2024. “Terus saya mohon Perpusda lebih sering berbagi informasi kepada masyarakat lewat media apapun. Karena kegiatan Perpusda sounding-nya masih minim dampaknya masyarakat kurang tahu info atau kegiatan terkininya,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya