SOLOPOS.COM - GALABO -- Suasana Gladak Langen Bogan (Galabo) di malam hari beberapa waktu lalu. Kawasan wisata kuliner khas Solo ini bakal diperbaiki dengan anggaran Rp 2 miliar. (JIBI/SOLOPOS/dok)

GALABO -- Suasana Gladak Langen Bogan (Galabo) di malam hari beberapa waktu lalu. Kawasan wisata kuliner khas Solo ini bakal diperbaiki dengan anggaran Rp 2 miliar. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Rencana pembenahan kawasan wisata kuliner malam Gladak Langen Bogan (Galabo) Solo dipastikan bakal dilakukan tahun depan. Anggaran senilai Rp 2 miliar telah dialokasikan dalam RAPBD 2012. Anggaran lebih kecil dibandingkan kebutuhan yang diperkirakan mencapai Rp 4 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kalangan DPRD meminta dengan dana tersebut perombakan Galabo bisa dilakukan Pemkot secara total, baik untuk fisik maupun manajemen pengelolaannya. Dengan demikian, Galabo diharapkan benar-benar bisa menjadi ikon kuliner yang permanen di Kota Bengawan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami menekankan agar pembenahan kawasan Galabo tersebut bisa dilakukan Pemkot secara total demi kenyamanan pembeli dan pengunjung di sana,” tegas Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (5/12/2011).

Supriyanto mengakui meskipun belum mengetahui rencana detail penataan kawasan Galabo ke depan, berdasarkan konsep yang dipaparkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), pembenahan fisik bakal dilakukan secara menyeluruh.
“Mulai dari lantai hingga atapnya akan diganti dengan konsep yang baru. Bahkan akan dibuat sedemikian rupa sehingga kalau musim hujan, kawasan itu tetap nyaman bagi penjual maupun pembeli,” imbuhnya. Supriyanto menyebutkan kawasan itu akan dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas untuk pembeli atau pengunjung, misalnya toilet yang bersih dan sebagainya.

Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno menambahkan perombakan total yang termasuk pembenahan terhadap manajemennya itu diharapkan akan menyelesaikan segala persoalan yang sebelumnya banyak dikeluhkan masyarakat. Salah satunya menyangkut harga makanan/minuman yang dijual di kawasan itu.

Menurut Sukasno, ke depan para pedagang harus mencantumkan daftar harga makanan/minuman agar pembeli atau pengunjung mengetahui informasi seputar harga makanan/minuman di sana. “Artinya pembeli atau pengunjung tidak kecewa ketika mereka membayar, ternyata harga makanan/minuman di sana menurut mereka mahal dan sebagainya,” kata Sukasno.

Sekretaris Komisi III DPRD, Umar Hasyim menambahkan pihak pengelola ke depan harus mampu menyiasati agar kawasan itu ramai pembeli, tidak hanya untuk kelompok pedagang di area tertentu melainkan merata di seluruh kawasan tersebut.
Seperti diberitakan, berdasarkan detail engineering design (DED) perombakan Galabo yang disusun Pemkot bersama pihak ketiga, diperoleh perhitungan dana yang dibutuhkan mencapai kurang lebih Rp 4 miliar. DED itu mencakup perombakan yang cukup signifikan di antaranya penambahan area plasa atau ruang terbuka, tenda semi permanen di sepanjang setengah badan Jl Mayor Sunaryo sisi utara dan penggantian meja, kursi pengunjung serta fasilitas lainnya.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya