SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Diego Mendieta. dok JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

SOLO – Alih-alih menanti gaji yang tak kunjung cair, ujung tombak Persis Solo versi Divisi Utama Liga Indonesia 2012, Diego Mendieta, justru ditimpa musibah. Pria berusia 32 tahun ini terkapar di rumah sakit karena menderita tifus dan infeksi saluran pencernaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejak Rabu (7/11) lalu, Diego menjadi penghuni ruang Al Hajj Nomor 8 Rumah Sakit Islam Surakarta Yarsis, Pabelan, Sukoharjo. Pesepak bola asal Paraguay terbaring lemah tanpa ditemani seorang kerabat pun. Tangan kekarnya dililit selang infus yang mengalirkan cairan obat ke tubuhnya.

“Rasanya tubuh lemas, kalau buat jalan mau jatuh dan rasa-rasanya mau pingsan. Karena sudah tidak kuat, maka saya beranikan masuk rumah sakit,” jelas Diego ketika dijumpai Solopos.com di rumah sakit, Sabtu (10/11).

Striker yang memborong delapan gol dari 16 penampilannya membela Persis musim lalu itu masih diselimuti perasaan waswas soal biaya rumah sakit. Pasalnya, gaji yang menjadi haknya selama empat bulan hingga kini belum dibayar pihak manajemen.

“Saya mau minta bantuan ke manajamen. Ini bukan main-main lagi. Kalau terus-terusan begini, sakit saya bisa tambah parah,” beber bapak tiga anak tersebut.

Persoalan gaji untuk pemain Persis sebenarnya pernah mendekati titik terang, ketika hampir semua pemain Laskar Sambernyawa menyepakati usulan rasionalisasi gaji dari manajemen. Namun, sejak kesepakatan rasionalisasi diteken, separuh honor yang harusnya mereka terima, ternyata belum juga cair hingga sekarang.

Karena sakit ini pula, Diego tidak bisa menghadiri panggilan seleksi pemain dari beberapa klub yang tertarik meminangnya untuk musim depan. Di antaranya tim promosi Divisi Utama, Persibangga Purbalingga dan PSCS Cilacap.

Manajer Persis DU PT LI musim lalu, Totok Supriyanto, mengaku telah mendengar kabar mengenai Diego. Sayang, Totok sepertinya belum bisa berbuat apa-apa melihat kondisi sang striker.

“Ya, saya sudah dapat kabar dari Andri [Andri Siswanto]. Untuk itu [biaya rumah sakit] sebenarnya bukan masuk dalam tanggungan gaji. Tapi kami akan cari solusi, apakah secara pribadi akan kami beri kasbon dahulu atau bagaimana nanti. Sebab, kami juga belum dapat kepastian soal gaji dari sponsor. Jadi mungkin kalau pun bantu, itu dari diri kami pribadi,” terang  Totok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya