SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo, Syah Roni (kanan), meluapkan kegembiraan bersama rekan timnya seusai mencetak gol ke gawang Semen Padang dalam pertandingan persahabatan di Stadion Manahan, Solo, Kamis (5/3/2020). (Solopos/M. Ferri Setiawan)

Soloopos.com, SOLO — Persis Solo tengah mengkaji pemotongan gaji pemain menyusul penghentian sementara kompetisi hingga akhir Mei 2020. Pengurangan gaji dimungkinkan setelah PSSI menetapkan kompetisi medio Maret-Juni sebagai keadaan kahar (force majeure).

Manajemen Persis mewacanakan pemotongan gaji sekitar 80% hingga 85% bagi para pemain dalam periode tersebut. Dalam salah satu poin di Surat Keputusan PSSI No.48/SKEP/III/2020 tentang Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020 dalam Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Virus Corona (Covid-19), klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati dengan pemain, pelatih dan ofisial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan Lockdown, Ini Alasan Warga Tutup Akses Masuk Kampung Krapyak Sragen

Ihwal gaji, klub membayar maksimal 25% dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja selama Maret sampai Juni 2020. Manajer Persis, Hari Purnomo, menilai PSSI mengambil keputusan cukup bijak terkait kewajiban pembayaran gaji pemain.

Hari mengatakan klub tengah menggodok skema penggajian pemain sesuai instruksi PSSI. Menurut dia, Persis kemungkinan akan memberikan sekitar 15% sampai 20% gaji pemain selama periode force majeure. Ini artinya Laskar Sambernyawa memberlakukan pemotongan gaji sekitar 80% sampai 85% pada Hapidin dkk.

“Kurang lebihnya segitu. Namun ini belum kebijakan final. Masih akan dikaji lebih lanjut oleh Bang Mimi [CEO Persis, Azmy Alqamar],” ujar Hari saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (28/3/2020).

Sepi Pembeli, Pasar Tradisional di Sukoharjo Tetap Buka Selama KLB Corona

Hari mengklaim sejumlah klub Liga 2 lain juga memberikan pengurangan gaji hingga 80-85%. Menurut Hari, klub perlu mempertimbangkan keseimbangan finansial setelah tak ada pemasukan apapun lantaran penundaan kompetisi. Persis sendiri belum memiliki sponsor utama untuk ajang Liga 2 2020.

Padahal manajemen sudah mengeluarkan duit tak kurang Rp5 miliar untuk membiayai persiapan tim. “Kami sudah cek tim-tim lain, rata-rata mereka memberikan maksimal 20% gaji. Istilahnya klub dan pemain sithik eding, semuanya juga terdampak dengan pandemi corona ini,” ujar Hari.

Jekek Minta Pemerintah Menghentikan Usaha Transportasi Sementara

Liburkan Pemain

Persis sendiri memperpanjang libur pemain hingga setidaknya 29 Mei seusai jadwal penundaan sementara kompetisi. PSSI membuka peluang kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kembali diputar paling cepat awal Juli jika wabah Covid-19 telah mereda. Kompetisi bakal dibatalkan apabila hingga akhir Mei pandemi corona belum teratasi.

Persijap Jepara juga meliburkan pemain sampai 29 Mei menyikapi keputusan PSSI. “Pemain kami liburkan mulai 1 April sampai 29 Mei. Jika status darurat bencana masih berlaku, keputusan itu belum berubah,” ujar Manajer Persijap, Arief Setiadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya