SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Minimnya gaji guru honorer masih menjadi bahasan menarik di kalangan netizen. Sejumlah netizen merasa prihatin dengan gaji guru honorer yang dianggap tidak sebanding dengan pekerjaannya.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, para guru honorer sering mengeluhkan gaji yang sangat kecil bahkan tidak dibayarkan. Kisah tragis yang dialami para guru honorer tersebut menuai beragam komentar dari netizen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada netizen yang bersimpati. Namun, tak sedikit pula yang menilai pekerjaan sebagai guru semestinya dijalani dengan ikhlas. Berbagai komentar tersebut dilontarkan melalui fanpage Solopos.com, Selasa (30/4/2019).

Buat apa gaji besar kalau semua masih mentah. Kami bisa bersyukur dengan gaji yang kami terima. Banyak rezeki yang Allah berikan pada kami dalam bentuk matang, kesehatan. Anak tidak rewel, istri menerima dengan kondisi pas-pasan. Keluarga tentram bahagia. Allah tidak akan melewatkan sedikitpun apa yang kami lakukan,” komentar An Nas Musyafa.

Menjadi guru itu panggilan hati nurani. Sama dengan menjadi relawan. Jadi, kalau hati nuraninya tidak tergerak, tidak mungkin orang mau menjadi guru. Apalagi guru honorer. Semangat jiwa-jiwa pengabdi,” imbuh Wahyudi.

Guru honor ganti kerjaan. Guru PNS pensiun habis, lalu yang akan mendidik anak-anak generasi penerus bangsa siapa? Youtube atau aplikasi?” tanya Diki Pandu Dikiaman.

Kalau memang panggilan hati ya dijalani dengan ikhlas. Enggak perlu mengeluh. Itu kan pilihan Anda,” imbuh Dyah Okki Purwandari.

Dalam penelusuran jurnalis Solopos, Tamara Geraldine, terungkap fakta guru honorer di Solo mendapat gaji yang sangat kecil, yakni sekitar Rp150.000 per bulan. Bahkan, ada guru honorer yang tidak mendapatkan gaji selama enam bulan. Padahal, beban kerja mereka tidak jauh berbeda dengan guru PNS.

“Kalau niat ibadah teruskan. Kalau niat mau jadi PNS mending cari kerja yang lain. Pasti gaji minimal UMK,” saran Agung Teknis.

“Cari jalan rezeki lain saja kalau memang gaji honorer enggak cukup buat mencukupi kehidupan keluarga,” imbuh Khoirul Huda Jaya Gasmico.

“Saya pernah jadi guru setahun. Gajinya Rp450.000. Tipa hari masuk,, bensin, makan, dan kebutuhan lainnya. Akhirnya saya kapok jadi guru. Buruh tukang saja, Rp80.000-Rp90.000 sehari kok,” terang HendriNoviyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya