SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL–Hingga kini, belum ada solusi atas kesulitan finansial yang melanda Persiba Bantul. Manajemen akhirnya sulit melarang para pemain mencari tambahan penghasilan dengan tampil di kompetisi antarkampung alias tarkam.

Saat ini seluruh pemain menginginkan beban gaji segera diberikan, namun pihak manajemen hanya bisa menunggu gelontoran dana dari Konsorsium. Padahal bulan Ramadan tinggal hitungan hari. Diyakini selama puasa, apalagi menjelang Lebaran semua pemain memiliki kebutuhan yang sangat banyak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Guna menutupi kebutuhan, beredar kabar kalau pemain akan mencari penghasilan sampingan dengan cara bermain di turnamen tarkam. Manajemen dengan berat hati tak bisa melarang keras para pemain terjun di turnamen seperti itu. Padahal jika tampil di turnamen Tarkam, pemain sangat rentan cedera.

“Kami tidak bisa mengekang kebebasan pemain dalam kondisi sulit seperti ini. Mereka juga butuh makan dan menghidupi keluarganya, terutama selama puasa nanti,” ujar Manajer Persiba, Briyanto kepada Harian Jogja, Selasa (17/7).

“Kami prihatin dengan kondisi pemain. Maka sebelum pemain memutuskan ikut Tarkam, kami berusaha menggejar Konsorsium agar tidak diam saja menyikapi masalah ini,” sambungnya.

Salah satu penggawa Laskar Sultan Agung beberapa waktu yang lalu sempat mengutarakan bakal menerima tawaran Tarkam jika memang bayarannya sesuai. Langkah itu diambil karena merasa sudah terpojok. Gaji tiga bulan masih tertahan, sementara bonus juga tidak bisa menutup besarnya kebutuhan.

“Ya mau gimana lagi, sudah tidak ada pemasukan. Jadi misalkan ada tarkam dan bayarannya sesuai mengapa tidak kami ambil,” ujar salah satu pemain yang enggan disebut identitasnya.

Sementara Pelatih Persiba, Sajuri Sjahid, menilai tarkam boleh dilakukan asalkan pemain berhati-hati agar tidak cedera. Tarkam menurut Sajuri justru dapat menjadi alternatif selama belum adanya agenda program latihan selama Ramadan.

“Saya mau menggelar latihan juga enggak enak dengan pemain. Jadi jika ada tarkam, asalkan pemain bisa menjaga diri tak masalah. Dari situ mungkin pemain bisa berusaha sendiri menjaga performanya, daripada tidak beraktivitas sama sekali,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya