SOLOPOS.COM - Ilustrasi abdi dalem keraton kasunanan Solo (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi abdi dalem keraton kasunanan Solo (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Gaji abdi dalem Keraton Solo sampai pertengahan 2012 menggunakan dana swadaya kerabat keraton. Sebab, hingga saat ini dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk gaji abdi dalem tak kunjung cair.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran (KP) Winarno Kusumo, mengakui gaji abdi dalem jika menurut kalender bantuan dari Pemprov Jateng belum cair sampai 14 bulan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Wong sampai sekarang dana hibah dari Pemprov Jateng aja belum turun, bagaimana abdi dalem terima gaji. Nah, gaji yang diterima abdi dalem selama enam bulan (Januari-Juni 2012) merupakan dana talangan dari kami. Uangnya dari swadaya kerabat keraton, atau bisa juga dari uang pribadi Gusti Wandansari,” ujar Winarno, saat ditemui wartawan, di area Keraton Solo, Rabu (20/2/2013).

Kendati gaji abdi dalem belum turun penuh, Winarno menyakini abdi dalem keraton masih loyal dengan pekerjaannya. Karena abdi dalem bekerja untuk pengabdian pada keraton, bukan semata mementingkan gaji.

“Ya secara manusiawi kami turut kasihan pada abdi dalem. Walau pun gaji yang diterima sedikit, tapi abdi dalem juga mengharapkan uang untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Winarno.

Pihak Keraton Solo, kata Winarno, juga tidak habis pikir dengan penyetopan dana hibah dari Pemprov Jateng. Padahal selama ini, kata Winarno, lembaga adat Keraton selalu melaporkan pertanggungjawaban atas penggunaan dana hibah yang cair sebesar Rp1,2 miliar/ tahun.

“Kami tidak pernah telat melampirkan LPj ke Pemprov. Nah, semestinya kan tidak ada yang dipersoalkan lagi. Hla tiba-tiba dana hibah dari pemerintah pusat melalui APBD I Jawa Tengah kok mendadak distop,” jelas Winarno.

Ihwal penyetopan dana hibah, pihak Keraton Solo telah menggandeng Ombudsman Jawa Tengah dan DIY untuk menanyakan perihal tersebut.

“Setelah dikonfirmasi, kami mendapati informasi kalau dana hibah langsung diberikan kepada Sinuhun. Mungkin saja mereka diberi pemahaman kalau dana hibah itu khusus untuk Sinuhun. Jadi, pencairannya kemungkinan diterima Sinuhun langsung. Padahal dana hibah demi kepentingan orang banyak,” jelas dia.

Selain itu, kata Winarno, lembaga adat Keraton Solo juga mencurigai pemberhentian dana hibah dari Pemkot Solo sebesar Rp300 juta/tahun mengalami hal serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya