SOLOPOS.COM - Algooth Putranto (Istimewa)

Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Rabu (31/01/2018). Esai ini karya Algooth Putranto, warga Jawa Tengah, mantan wartawan, dan pengajar Ilmu Komunikasi di Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Alamat e-mail penulis adalah algoothp@gmail.com.

Solopos.com, SOLO–Pelaksanaan pesta politik pemilihan gubernur Jawa Tengah tinggal menghitung hari. Kedua  calon gubernur yang sesama punya ciri ngapak bersama pasangan masing-masing dengan partai politik pendukung masing-masing sudah bergerak. Konsolidasi lintas partai digiatkan dan secara aktif mereka turun ke basis pemilih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai gubernur petahana, Ganjar Pranowo, lelaki asal Kabupaten Karanganyar yang fasih ngapak, tentu memiliki keuntungan lebih dibandingkan pesaingnya, Sudirman Said, yang ngapak asal Kabupaten Brebes. Sebagai petahana, Ganjar tentu paham kondisi Jawa Tengah.

Salah satu kerikil bagi Ganjar yaitu persoalan jaring cantrang yang selama setahun menjadi ontran-ontran tak berkesudahan di pesisir utara Jawa Tengah kemudian persoalan itu telah disingkirkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Bagaimana dengan penghambat gerak Ganjar? Sebut saja gerakan penolakan pabrik semen di Pegunungan Kendeng dan kasus kartu tanda penduduk elektronik yang pasti akan mengemuka lagi. Saya melihat dua isu tersebut akan kembali muncul untuk mengikis citra gubernur yang wilayah kerja dia termasuk paling sering dikunjungi Presiden Joko Widodo selama tiga tahun terakhir ini.

Dalam hal wilayah eksplorasi kapur bahan semen di Pegunungan Kendeng oleh PT Semen Indonesia Tbk., drama lempar tanggung jawab antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah pusat masih akan menjadi bahan bakar gerakan masyarakat kontra pabrik semen di Pegunungan Kendeng.

Bagaimana dengan kartu tanda penduduk elektronik yang terkait erat terdakwa yang merupakan mantan Ketua Dewan perwakilan Rakyat, Setya Novanto? Secara skeptis saya melihat mengeksplorasi isu Ganjar menerima uang suap dalam proyek kartu tanda penduduk elektronik seiring proses persidangan Setya Novanto akan sia-sia karena pemberi suap telah membantah dan saksi kunci lain telah meninggal.

Selanjutnya adalah: Tidak kecil peluang Sudirman Said untuk melawan Ganjar

Peluang

Di luar itu, tidak kecil pula peluang Sudirman Said bersama politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Ida Fauziyah, untuk melawan Ganjar yang berpasangan dengan Taj Yasin. Salah satu peluang adalah masa kampanye pemilihan gubernr Jawa Tengah yang cukup panjang, berlangsung sejak 15 Februari 2018 dan berakhir pada 23 Juni lalu dilanjutkan pemungutan suara pada 27 Juni.

Masa kampanye yang panjang dapat dimanfaatkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sudirman Said-Ida Fauziyah untuk mematangkan dukungan suara pemilih yang berasal dari partai pendukung maupun simpatisan partai koalisi yang terdiri atas Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Isu apa yang paling relevan digarap Sudirman Said-Ida Fauziyah sebagai penantang Ganjar Pranowo-Taj Yasin? Selain soal penolakan pabrik semen di Pegunungan Kendeng dan kartu tanda penduduk elektronik, saya berpendapat t isu kemiskinan sebagai hal utama dalam kampanye Sudirman Said-Ida Fauziyah yang menyuarakan kampanye ”ganyar” yang merupakan akronim dari ganti anyar (ganti dengan yang baru).

Isu kemiskinan menarik karena sampai saat ini masih menjadi persoalan bagi bagi Jawa Tengah meskipun di tangan Ganjar sepanjang 2016-2017 Jawa Tengah mencatatkan akselerasi penurunan angka kemiskinan yang tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia.

Pada sisi lain, meski sukses menggerus persentase kemiskinan, statistik kemiskinan di Jawa Tengah belumlah menggembirakan karena masih berada di kisaran 13,27%. Selain itu, sampai saat ini masih ada 15 kabupaten/kota dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang merupakan kantong masyarakat miskin.

Lima belas wilayah itu antara lain Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Brebes, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak dan dua wilayah bertetangga di Soloraya, yaitu Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten.

Selanjutnya adalah: Dua wilayah di Soloraya di urutan dasar daftar kantong kemiskinan

Kantong Kemiskinan

Dua wilayah bertetangga di Soloraya itu ada di urutan dasar daftar kantong kemiskinan di Jawa Tengah. Kabupaten Sragen ada di urutan ke-26, sementara Kabupaten Klaten di posisi ke-27. Angka kemiskinan dua wilayah itu bahkan jauh lebih tinggi dibanding angka kemiskinan Jawa Tengah, bahkan di kabupaten/kota di wilayah Soloraya.

Politik adalah persoalan mengemas harapan. Tantangan berat bagi pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah adalah menjual harapan di tengah masyarakat miskin yang cenderung berkutat pada budaya politik parokial-kawula yang dipengaruhi sikap paternalistik dan patrimonial.

Dibandingkan wilayah lain di Pulau Jawa, Jawa Tengah adalah benteng kukuh bagi partai-partai nasionalis sejak pemilihan umum digelar pada tahun 1955. Bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jawa Tengah adalah wilayah yang tidak boleh lepas dalam pemilihan umum.

Kondisi ini jelas merupakan tantangan terbesar bagi partai politik penantang koalisi partai politik pendukung Ganjar Pranowo-Taj Yasin, belum lagi jika kita bicara perihal dukungan Partai Golongan Karya yang notabene adalah pemenang pemilihan kepala daerah 2017 sebagai bukti konkretnya kekuatan partai politik bergambar pohon beringin itu di tingkat bawah.

Sementara jika kita bicara perihal persepsi, sejauh ini masyarakat Jawa Tengah di bawah pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo cukup merasakan hasil positif. Selain keberhasilan menurunkan angka kemiskinan, sejak 2015 Jawa Tengah menjadi provinsi dengan pengendalian inflasi terbaik se-Indonesia. Ini dicapai melalui sejumlah program.



Sebut saja Kartu Jawa Tengah Sejahtera yang menyasar warga miskin, warga lanjut usia, dan pengidap penyakit kronis yang belum mendapat jaminan kesehatan yang disediakan pemerintah. Ada pula kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah dengan bunga super rendah hingga Kartu Tani yang dijadikan program nasional oleh Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya adalah: Pasangan penantang harus menciptakan program tandingan

Program Tandingan

Melihat langkah yang dilakukan gubernur petahana, pasangan penantang harus menciptakan program tandingan yang lebih efektif dan efisien untuk meringankan beban belanja keluarga miskin.

Jika ide yang dilemparkan cenderung melangit dan lupa membumi, risiko besar bakal mengadang mengingat kuatnya budaya menonton masyarakat miskin. Mereka adalah penonton drama politik pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Tidak dapat dikesampingkan fakta bahwa Sudirman Said dengan seluruh jejak prestasinya, akibat pemilihan gubernur DKI Jakarta, terlalu kental dikaitkan dengan Gubernur DKI Jakarta sekarang.

Sementara kita tahu mayoritas media massa yang berbasis di Jakarta sampai saat ini melihat program Gubenur DKI Jakarta tak lebih dari tambal sulam berbumbu kepanikan yang berujung kejenakaan.

Pada sisi lain, Sudirman Said dengan pengalaman panjang di bidang manajemen yang akuntabel pasti memiliki ide-ide dalam pengelolaan keuangan di tingkat desa atau dana desa yang dikelola para kepala desa. Mantan menteri ini juga memiliki potensi dan peluang menjual ide besar membuat Jawa Tengah semakin menarik bagi investor baik dalam negeri maupun asing.

Sudirman Said tentu sangat paham hambatan terbesar keengganan investor masuk ke Jawa Tengah adalah soal keamanan energi. Satu contoh yang menonjol adalah pipa distribusi yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Jawa Barat dan Jawa Timur yang sampai saai ini tak kunjung tersambung.

Dengan pengalaman memulihkan Aceh pascabencana gempa dan tsunami pada 2004 dan tentu saja pengalaman sebagai menteri energi dan sumber daya mineral, Sudirman Said dapat menawarkan ide genial bagi peningkatan kemakmuran ekonomi Jawa Tengah.

Tanpa ide-ide genial yang membumi untuk meningkatkan kemakmuran warga awa Tengah, saya melihat awan gelap yang melingkupi pasangan penantang dalam pemlihan gubernur Jawa Tengah dalam menarik simpati masyarakat di Jawa Tengah yang—semestinya–lebih cerdas berkat pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya