SOLOPOS.COM - Rahmi Nuraini (istimewa)

Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Jumat (7/7/2017). Esai ini karya Rahmi Nuraini, alumnus Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang. Alamat e-mail penulis adalah rahminoer@gmail.com.

Solopos.com, SOLO–Mudik Lebaran telah usai. Banyak kalangan menyebut pelaksanaan dan pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Hal ini sesuai dengan data yang dirilis Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menyebut angka kecelakaan lalu lintas pada mudik Lebaran tahun ini (hingga H+2 Lebaran) turun hingga 14% jika dibandingkan tahun lalu.

Meski lonjakan arus kendaraan meningkat sebesar 35% dibanding tahun lalu, arus lalu lintas di pintu tol keluar Brebes relatif terkendali. Kemacetan yang terjadi di beberapa jalur alternatif juga tidak parah.

Antrean di tempat-tempat peristirahatan (rest area), seperti antrean di toilet, antrean di masjid, antrean di stasiun pengisian bahan bakar umum, dan antrean di tempat makan juga tidak separah tahun lalu.

Penambahan hari cuti bersama menjelang libur Lebaran berkontribusi terhadap pengurangan kemacetan pada arus mudik kali ini. Presiden Joko Widodo menetapkan Jumat (23 Juni) sebagai hari cuti bersama Lebaran 2017 sehingga total hari cuti Lebaran adalah lima hari.

Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2017 tentang Cuti Bersama Tahun 2017 ini ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 Juni 2017, kurang lebih sepekan sebelum libur Lebaran.  Penetapan Jumat sebagai hari cuti bersama hanya berlaku bagi pegawai negeri sipil dan penetapannya dilakukan menjelang libur Lebaran.

Banyak pemudik yang terlanjur membeli tiket transportasi untuk mudik Lebaran, terutama tiket kereta api dan pesawat udara yang memang terbatas jumlahnya. Perubahan tanggal kepulangan sulit dilakukan mengingat tidak tersedianya tiket pada hari yang diinginkan.

Keputusan ini memberikan lebih banyak alternatif kepada pemudik untuk memilih hari perjalanan mudik Lebaran, apakah akan pulang pada Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, atau bahkan Sabtu.

Arus balik yang diprediksi lebih padat dengan mulai beroperasinya truk pengangkut barang dan banyak pemudik yang mulai bekerja pada Senin (3/7) ternyata juga relatif stabil. PT Jasa Marga terus menyesuaikan diri dinamika arus mudik dengan mengoperasikan 31 gardu tol arah Jakarta serta menerapkan contra flow pada lokasi rawan kepadatan, termasuk di rest area.

Selanjutnya : Pemudik yang menggunakan uang elektronik…

Uang Elektronik

Diskon untuk pemudik yang menggunakan uang elektronik juga diberikan. Badan Pengatur Jalan Tol juga mengecek kondisi jalan tol darurat yang dioperasikan untuk mengurai kemacetan, seperti jalan tol Gringsing-Pemalang yang dioperasikan saat arus balik atau tol fungsional Pemalang-Batang yang juga dibuka sebagai jalur darurat untuk pemudik.

Kemacetan yang terjadi di sepanjang tol Brebes tahun lalu diantisipasi pemerintah lebih awal. Sejumlah persiapan dilakukan pemerintah, mulai dari percepatan pembangunan infrastruktur maupun penguataan koordinasi antarlembaga. Hal ini dilakukan karena pemerintah tidak ingin kecolongan lagi pada pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini.

Penguatan koordinasi dan sinergi dilakukan dengan pemangku kepentingan internal maupun eksternal pemerintah. Kerja sama lintas lembaga semakin diperkuat.

Kerja sama itu mencakup Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan sebagainya.

Koordinasi yang dilakukan sejak Maret terbukti membuat pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini lebih baik. Kementerian Perhubungan terus berupaya mengurai kemacetan dengan memperkuat koordinasi lintas kementerian, mengecek bus atau ramp check,  memasang  stiker pada bus yang laik jalan, serta memperbanyak fasilitas mudik gratis.

Kementerian Perhubungan juga menyiapkan sejumlah jalur alternatif bagi pemudik. Mulai dari jalur pantai utara Jawa, Cipali, jalur selatan. Kementerian Perhubungan juga mengarahkan truk barang untuk tak melintas pada H-4 dan H+6 lebaran.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus menyiapkan jalan tol sepanjang 110 kilometer dari Brebes hingga Gringsing serta membangun empat flyover di Brebes dan Tegal (Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara lebih siap dalam penyediaan bahan bakar minyak dengan sistem mobil beragam ukuran selain juga menyiapkan bahan bakar minyak di stasiun-stasiun pengisian bahan bakar umum.

Selanjutnya : Sosialisasi dan penyebaran informasi

Sosialisasi



Kementerian Komunikasi dan Informatika membantu sosialisasi dan penyebaran informasi seputar mudik. Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Ayo Mudik yang menyediakan informasi seputar mudik. Informasi itu mencakup pos komando mudik terdekat, pos polisi, pos kesehatan, stasiun pengisian bahan bakar umum, bengkel, masjid, info lalu lintas terkini, dan sebagainya.

Penyebaran informasi juga dilakukan oleh semua kementerian sehingga semakin mempermudah pemudik dalam merencanakan perjalanan mudik Lebaran.

Kementerian Kesehatan juga membuka 3.826 pos komando kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Para pemudik bisa memanfaatkan posini untuk beristirahat sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Berbeda dengan Lebaran tahun lalu, harga-harga kebutuhan pokok pada sekitar Lebaran tahun relatif terkendali. Strategi penguatan kerja sama antarlembaga dilakukan untuk memastikan harga tetap stabil dan tidak melonjak tinggi.

Satgas Pangan

Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kepolisian Republik Indonesia bersama-sama membentuk satuan tugas pangan untuk mengawasi harga pangan, melakukan operasi pasar, serta menindak kartel dan mafia pangan.

Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia juga ikut mendukung suksesnya pengelolaan arus mudik Lebaran dengan memastikan keamanan dan keselamatan pemudik melalui pemberantasan terorisme dan membantu Kementerian Perhubungan mengelola lalu lintas darat.

Perencanaan dan antisipasi lebih awal yang didukung dengan penguatan koordinasi dan sinergi antarlembaga membuat pengelolaan arus mudik Lebaran tahun ini semakin baik. Pola yang sama bisa diterapkan pemerintah dengan perbaikan di sana sini pada tahun depan.

Tahun depan, dengan penyelesaian jalur tol Brebes hingga Semarang, pengelolaan arus mudik Lebaran tentu menjadi semakin baik. Dengan tidak banyaknya kemacetan yang terjadi, pemudik dapat memanfaatkan momen mudik untuk mengeksplorasi destinasi wisata yang dilalui sepanjang jalur mudik serta mencicipi beragam sajian khas daerah yang dapat ditemukan selama perjalanan mudik.

Dengan demikian, momen mudik Lebaran akan semakin mendukung tumbuhnya perekonomian daerah yang mencakup penguatan sektor pariwisata, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah, dan sebagainya.

Berdasar data Kementerian Perhubungan, pengelolaan arus mudik Lebaran yang lebih baik ini juga menjadi rujukan dalam merumuskan perbaikan kualitas penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun depan dan menyusun rancangan undang-undang sistem informasi transportasi terpadu bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya