SOLOPOS.COM - I Gusti Putu Diva Awatara (Istimewa)

Gagasan Solopos, Rabu (1/2/2017) I Gusti Putu Diva Awatara. Pengajar Program Magister Manajemen STIE AUB Solo. Beralamat email di gruppe_cemara@yahoo.co.id

Solopos.com, SOLO — Kunjungan Bupati Sukoharjo dan Bupati Karanganyar terkait pembelajaran pengelolaan sampah di Amerika Serikat pada akhir Desember 2016 lalu dapat memberikan efek positif dalam pembangunan Soloraya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka menghadiri pertemuan membahas proyek kerja sama pengelolaan sampah di Sukoharjo dan Karanganyar dengan pemerintah Amerika Serikat (Solopos, 20 Januari 2017).

Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan paling serius dan mendesak yang dihadapi masyarakat saat ini. Pejabat pemerintah, warga negara, dan siapa pun semua mempunyai alasan untuk mengatasi tantangan ini dan mengambil tindakan mengurangi bahaya meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dan dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat.

Dalam skala makro, kemajuan kota-kota besar (megacities) di negara-negara maju pada dasarnya tak lepas dari dukungan jaringan perdagangan sumber-sumber daya alam dengan negara-negara sedang berkembang di seluruh penjuru dunia.

Proses ini berlangsung dengan biaya sosial ekologis yang berdampak bagi masyarakat lokal. Ketika pemerintah dan masyarakat kota tidak memiliki wawasan ekologis maka pertumbuhan kota akan berdampak secara serius pada kualitas lingkungan kota itu sendiri.

Secara substansial masalah-masalah lingkungan perkotaan telah merefleksikan kesenjangan antara kemajuan pembangunan di negara-negara industri maju dan di negara-negara sedang berkembang.

Kompleksitas permasalahannya yang multidimensi sesungguhnya mencerminkan pula kegagalan pasar, kegagalan pemerintah,  sekaligus tantangan terhadap reformasi pemerintahan (Aoshima dalam Inoguchi et al 2003).

Keterbatasan daya dukung alam serta berbagai dampak akibat pelaksanaan pembangunan secara business as usual mendorong banyak pihak memikirkan suatu konsep kebijakan pertumbuhan yang mampu menyinergikan pertumbuhan ekonomi dengan keterbatasan sumber daya alam serta upaya perlindungan lingkungan. Salah satu konsep yang relevan adalah pertumbuhan hijau.

Investasi asing langsung (foreign direct investment) merupakan salah satu bentuk investasi berupa penanaman modal maupun pendirian industri atau pabrik di daerah?daerah tertentu di Indonesia.

Investasi asing langsung adalah investasi di suatu negara yang berasal dari negara?negara lain melalui perusahaan?perusahaan multinasional yang dimilki oleh pihak swasta (Todaro, 2000).

Investasi asing langsung adalah suatu bentuk penanaman modal asing ke dalam aktivitas perekonomian di negara lain. Investasi asing langsung biasanya berbentuk fisik, misalnya pembangunan pabrik dan melibatkan partisipasi perusahaan.

Selanjutnya Investasi Asing

Investasi Asing

Penanaman modal melalui investasi asing langsung ini juga bersifat jangka panjang. Pengelolaan sampah sebenarnya telah diatur pemerintah melalui UU No. 18/2008. Di dalamnya termaktub ketentuan pengelolaan sampah tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah.

Masyarakat dan pelaku usaha sebagai penghasil sampah juga bertanggung jawab menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Pemerintah melalui UU memberi ruang yang cukup luas bagi pemerintah provinsi dan kota/kabupaten untuk merencanakan dan mengelola sampah dalam kawasannya.

Hal ini sebagai upaya meningkatan investasi hijau, meningkatkan kuantitas dan kualitas lapangan pekerjaan pada sektor hijau,  peningkatan pangsa sektor hijau, penurunan energi atau sumber daya yang digunakan dalam setiap unit produksi, penurunan CO2 dan tingkat polusi per GDP yang dihasilkan, serta penurunan konsumsi yang menghasilkan sampah (decrease in wasteful consumption).

Pengembangan investasi hijau di wilayah Soloraya berkaitan dengan sektor pertanian melalui pengelolaan pertanian berkelanjutan, misalnya pengembangan akar tanaman mengkudu, kulit buah manggis, daun jambu biji, dan daun indigo untuk bahan pewarna alami batik.

Setiap kabupaten/kota diharapkan dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau dengan menanam tanaman pewarna alami untuk keberlangsungan persediaan pewarna alami.

Perkembangan perkotaan di wilayah Soloraya juga menuntut tidak hanya akan kebutuhan penyediaan lahan, namun juga air yang apabila tidak direncanakan dengan baik akan mengganggu kualitas hidup dan kelangsungan kehidupan.

Pakaian batik yang diproduksi menggunakan pewarna kimia dapat menimbulkan pencemaran sungai di dekat pabrik. Suatu saat air tersebut masuk ke sumur masyarakat dan berdampak mengganggu kesehatan.

Perkembangan perkotaan juga menuntut peningkatan sarana transportasi misalnya, penggunaan kendaraan listrik, konsumsi energi, pemanfaatan produk dari limbah sampah untuk produk kerajinan tas dan bunga, serta infrastruktur lainnya.

Seiring peningkatan jumlah penduduk di wilayah Soloraya,  penyediaan energi terus meningkat. Hal ini mendorong pencarian dan penggunaan sumber energi dari berbagai sumber, baik sumber energi yang terbarukan maupun tidak terbarukan.

Dengan mengetahui konsumsi energi akan dapat diperkirakan sejauh mana peningkatan emisi dari energi dan dampak lingkungan lainnya akibat eksploitasi sumber daya energi.

Ini terkait erat dengan pentingnya pemeliharaan sumber daya alam dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem dan daya dukung lahan serta menjaga biodiversitas di dalamnya.

Hutan sebagai penjaga sumber daya air dan juga berfungsi konservasi dan jasa lingkungan lainnya menjadi faktor yang sangat penting untuk menentukan terbentuknya ekonomi hijau, termasuk pembentukan komoditas karbon untuk ”ditransaksikan” pada kemudian hari.

Selanjutnya Pariwisata

Pariwisata

Pengembangan industri yang menggunakan sumber daya alam secara lebih efisien, termasuk konsumsi energi dan bahkan energi bersih, akan sangat berkontribusi pada pembentukan investasi hijau.

Pariwisata mempunyai banyak peluang untuk dikelola dan ditumbuhkan sebagai komponen investasi hijau. Alam dan ekosistemnya merupakan sumber kekayaan yang akan menjadi daya tarik pariwisata.

Di dalamnya termasuk kekayaan biodiversitas sebagai sumber daya yang unik dan spesifik. Peningkatan frekuensi mobilitas penduduk memerlukan sumber daya energi yang harus dipersiapkan dalam menunjang transportasi dengan dukungan sarana transportasi yang ramah lingkungan.



Transportasi harus dapat dikelola dengan baik dan sesuai dengan tuntutan kelestarian lingkungan dan ekosistem. Pengembangan sistem transportasi yang ramah lingkungan terkait dengan tata kota dan tata ruang secara lebih luas.

Pengelolaan dan pengaturan pengeluaran limbah perlu ditetapkan sejak awal pada setiap kegiatan ekonomi maupun sosial. Penetapan pengelolaan dan pengaturan limbah ini akan sangat membantu tidak saja terkait dengan perhitungan biaya pengelolaannya, namun juga terkait dengan penggunaan sumber alam secara efisien dan hemat, terutama yang terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Perkembangan populasi penduduk dan konsumsi air perlu didukung dengan pemeliharaan sumber/mata air alam yang baik. Kebutuhan akan ruang cenderung menghilangkan sumber air dan daerah resapan air.

Dua hal ini yang bisa dianggap sebagai tempat yang mampu menjaga siklus air agar dapat terpelihara secara seimbang sepanjang waktu dan sepanjang tempat (space).

Langkah konkret harus dilakukan di wilayah Soloraya oleh berbagai sektor untuk mendukung pelaksanaan investasi hijau. Berbagai langkah konkret itu misalnya dalam bidang pertanian dengan metode pertanaman hemat air (system of rice intensification/SRI).

Langkah konkret lainnya adalah pengelolaan limbah ternak untuk biogas dan pupuk organik, pemanfaatan limbah perkebunan untuk pupuk organik, penggunaan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan publik melalui pengembangan mikrohidro skala masyarakat.

Dalam hal energi listrik ini, penggunaan listrik tenaga surya untuk rumah tangga maupun lampu penerangan jalan sudah diterapkan di berbagai daerah. Penggunaan gas sebagai langkah mendukung gerakan investasi hijau untuk kendaraan umum juga sudah dimulai di beberapa daerah. Pemerintah daerah di Soloraya harus bersinergi menyambut peluang investasi hijau ini.

 

 



 





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya