SOLOPOS.COM - Edy Purwo Saputro (Istimewa)

Gagasan Solopos, Kamis (11/2/2016), ditulis Edy Purwo Saputro. Penulis adalah dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Solopos.com, SOLO — Adopsi teknologi, termasuk e-banking, pada dasarnya tidak hanya mengacu pada nilai penting kemudahan dibandingkan ketika masih menggunakan teknologi perbankan sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alasan yang mendasari, kemudahan saja tidak menjamin pengadopsiannya akan berhasil. Paling tidak ini terlihat dari hasil sejumlah riset penerapan e-banking yang dilakukan tidak hanya di negara industri maju, tapi juga di negara miskin dan berkembang.

Faktor sukses dari penerapan e-banking menjadi salah satu isu riset yang sangat menarik sampai saat ini. Ada juga fakta bahwa persepsi terkait kemudahan dirasakan berbeda antara nasabah tipe high tech dan tipe high touch.

Ekspedisi Mudik 2024

Artinya, pendekatan yang harus dilakukan perbankan agar kedua tipe nasabah tersebut sukses menggunakan e-banking harus dilakukan secara berbeda dan berkelanjutan.

Hal ini penting karena nasabah tipe high touch adalah pasar potensial dari e-banking sedangkan nasabah tipe high tech adalah pasar aktual dari e-banking.

Nasabah tipe high touch adalah mereka yang paham tentang Internet namun belum familier menggunakannya sehingga berisiko tinggi terhadap semua model transaksi online, cenderung berkarakter usia lanjut, berpendidikan menengah ke bawah, dan cenderung di perdesaan sehingga bercirikan tradisional.

Nasabah tipe high tech familier dengan dunia Internet dan transaksi realtime online sehingga mampu mereduksi risiko transaksi di dunia maya, gadget menjadi bagian dari gaya hidup atau lifestyle, cenderung berusia muda hingga dewasa, berpendidikan tinggi, cenderung di perkotaan, dan melek teknologi karena responsif terhadap semua bentuk adopsi teknologi sehingga bercirikan modern.

Terkait hal ini maka nasabah tipe high touch cenderung membutuhkan stimulus untuk mengadopsi e-banking sedangkan nasabah tipe high tech cenderung mengacu stimulus untuk loyal terhadap layanan e-banking.

Yang justru menjadi pertanyaan, mengapa kemudahan tidak menjamin kesuksesan penerapan e-banking? Teori menegaskan technology acceptance model merupakan  model yang menjelaskan kaidah adopsi teknologi dan persepsi kemudahan merupakan salah satu faktornya. [Baca selanjutnya: Kompleks]Kompleks

Artinya ada faktor lain yang juga berperan terhadap sukses tidaknya penerapan e-banking. Selain itu, berbagai hasil riset juga menegaskan pengembangan variabel technology acceptance model dimungkinkan, terutama karena setting dari semua penerapan e-banking cenderung berkembang dan sangat kompleks sehingga tidak bisa dijabarkan hanya dengan persepsi kemudahan dan persepsi kemanfaatan.

Oleh karena itu, beralasan jika riset ihwal e-banking terus berkembang dan pendekatan teoretisnya tidak hanya technology acceptance model, tetapi juga innovation diffusion theory, theory of reasoned action, theory of planned behavior, serta self-services technologies.

Perkembangan teori model dari berbagai riset e-banking secara tidak langsung menunjukan banyak faktor yang mendasari kesuksesan penerapan e-banking, termasuk misalnya sikap, norma subjektif, self-efficacy, kepercayaan, dan persepsi risiko.

Regulasi branchless banking atau bank tanpa kantor cabang secara tidak langsung juga menuntut adanya sejumlah aspek yang mendukungnya, termasuk pentingnya regulasi dari pemerintah sehingga menjamin keamanan dan kenyamanan transaksi.

Fakta menunjukan kasus-kasus kejahatan perbankan cenderung berkembang, termasuk keterlibatan orang dalam. Beralasan jika kejahatan model ini banyak disebut sebagai kejahatan kerah putih. Dampak kejahatan seperti ini jelas berpengaruh terhadap aspek kepercayaan nasabah.

Identifikasi hasil sejumlah riset empiris menegaskan faktor utama yang mampu mendukung sukses pengadopsian e-banking yaitu membangun sikap positif terhadap e-banking.

Keyakinan ini juga didukung temuan konsistensi dalam riset perilaku, bahwa sikap dan niat adalah dua faktor yang saling terkait. Artinya, ketika sikap positif dapat terbentuk maka akan memperkuat niat untuk melakukan suatu tindakan.

Menumbuhkan sikap positif terhadap e-banking akan mempermudah pengadopsiannya dan hal ini akan berlanjut menjadi pengguna yang loyal terhadap layanan e-banking dibanding model layanan tradisional atau offline.

Membangun sikap positif dapat dilakukan dengan menyajikan informasi yang benar dan dari sumber yang benar. Persoalan pengadopsian teknologi di berbagai riset disebabkan karena faktor lack of information.

Memotivasi individu untuk mencari informasi yang benar dan dari sumber yang benar secara tidak langsung akan mereduksi risiko dan mengetahui kemanfaatan dari layanan e-banking.

Fakta ini mengindikasikan motivasi mengelaborasi informasi merupakan faktor yang juga berpengaruh terhadap kesuksesan penerapan e-banking. Artinya, variabel ini menjadi yang memperkuat pencarian informasi tentang e-banking.

Keyakinan tentang banyaknya faktor kesuksesan penerapan e-banking menuntut semua pihak memetakan kekuatan dari semua faktornya, termasuk komitmen memberikan edukasi secara berkelanjutan.

Paling tidak, ini dapat mereduksi risiko, mengetahui nilai keunggulan e-banking, kemanfaatan, dan juga kenyamanan dari layanan e-banking. Jika semua tahapan tersebut dapat dilakukan, kedua tipe nasabah, yaitu high touch dan high tech, mampu bersinergi untuk menerima e-banking dan sekaligus bersedia loyal menggunakan e-banking.

Tantangan ke depan terkait riset penerapan e-banking akan terus berkembang dan pengataman yang muncul beragam sehingga perlu eksplorasi kajian teoritis–model dan generalisasi hasil.



(Naskah ini adalah ringkasan disertasi penulis yang berjudul Model Adopsi E-Banking untuk Konsumen Indonesia yang dipresentasikan dalam ujian terbuka di Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Sebelas Maret pada Kamis ini)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya