SOLOPOS.COM - Trimanto, Penulis dan wirausahawan, Bergiat di Forum Lingkar Pena

Trimanto, Penulis dan wirausahawan, Bergiat di Forum Lingkar Pena

Era globalisasi, reformasi dan kebebasan pers membawa akibat tumbuh suburnya berbagai media massa di Indonesia, termasuk media massa elektronik berupa stasiun radio penyiaran. Radio siaran tidak hanya muncul di kota-kota besar saja. Di kota-kota kabupaten bahkan kota kecamatan, radio siaran tumbuh bak cendawan di musim hujan.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Hal ini juga terjadi di kota Solo dan sekitarnya. Radio siaran yang dikelola swasta atau yayasan tumbuh semakin pesat. Hal ini terbukti dari jumlah radio siaran di Solo yang semakin banyak. Hampir tidak ada lagi ruang frekuensi yang kosong, bahkan ada yang posisi gelombangnya sangat berdekatan, hanya 1 MHz, sehingga tak jarang siarannya saling bertabrakan atau yang satu mengalahkan yang lainnya. Padahal jarak antargelombang biasanya minimal 3 MHz atau 3,5 MHz untuk frekuensi di jalur FM.

Hal yang menarik di Solo dan sekitarnya adalah menjamurnya radio siaran Islam(i). Dibanding kota-kota lain di Indonesia, Solo memiliki radio Islam(i) yang lumayan banyak. Jumlahnya sudah mencapai belasan, ada yang dikelola oleh swasta atau dikelola yayasan, ada yang sudah resmi dan ada pula yang belum resmi.

Yang mengudara di jalur FM antara lain Radio Dakwah Islam (RDS), Radio Suara Qur’an, Radio Manajemen Hati (MH), Radio Majlis Tafsir Alquran (MTA), Radio Mentari, Radio AlHidayah, Radio Hizbullah, Radio AlMadinah, Radio Persada, Radio Isykarima dan lainnya. Radio Islam(i) juga tumbuh di kawasan sekitar Solo, seperti Radio Bani Adam di Boyolali, Radio Salma di Klaten, Radio Darussalaf di Sukoharjo dan beberapa radio siaran lainnya.

 

Karakteristik

Bila melihat perkembangan siaran radio Islam(i) di Solo selama ini, masing-masing memiliki karakteristik dan segmentasi tersendiri. Isi siaran RDS FM dengan motto ”Indahnya Hidup dengan Syariah, Mendidik Jiwa dengan Ibadah, Satu Suara untuk Dunia” berupa nasyid tanpa musik, kajian, hikmah, nasihat, berita dan isu-isu dunia Islam dan Indonesia terkini. RDS FM menyatakan diri sebagai radio bermuatan dakwah yang mengusung penegakan nilai-nilai syariat.

MH FM dengan motto ”The Dynamic Moeslem Station” adalah radio dakwah yang semula bernama Radio Manajemen Qalbu (MQ) yang merupakan franchise dari MQ FM Bandung milik Abdullah Gymnastiar. Radio ini membawa misi menyejukkan hati pendengarnya dengan kajian, tausiah, lagu-lagu Islami dan Indonesia pilihan.

Sedangkan Mentari FM merupakan radio kesehatan milik Muhammadiyah dengan sajian berupa informasi dan tips-tips mengenai dunia kesehatan yang bermaksud membuat para pendengar lebih bahagia dengan menikmati hidup sehat. Siaran lain berupa lagu-lagu populer dan nasyid serta dakwah Islam.

Ada juga Al Hidayah FM dengan motto ”Media Dakwah Menjalin Ukhuwah” yang didirikan oleh Majelis Ta’lim Khatmil Qur’an Al Hidayah. Radio ini mengusung satu misi yaitu menjalin ukhuwah Islamiah di kalangan umat Islam, khususnya di Solo dan sekitarnya, dan juga ingin menyebarkan agama Islam ahlussunnah wal jamaah.

Lain halnya dengan MTA FM, radio milik Majelis Tafsir Alquran. Radio ini, menurut saya, cukup fenomenal dan unik. Andalan dakwahnya yaitu dengan metode tanya jawab interaktif langsung dengan Pemimpin Pusat MTA, Ahmad Sukina. Para pendengar dapat bertanya mengenai agama Islam dalam praktik kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan fikih (hukum agama).

Radio ini menurut banyak orang tergolong radio yang cukup mencerahkan terutama bagi kalangan awam. Selain itu ada lagi Radio Suara Qur’an dan Radio Ahlussunnah wal Jamaah yang secara lebih mendalam dan komprehensif ingin menyampaikan al haq (kebenaran). Radio Al Madinah FM milik Yayasan Al Hidayah yang bergerak dalam bidang dakwah dan dunia pendidikan formal dan informal juga bersiaran dengan maksud dan tujuan kurang lebih sama.

 

Syiar Islam

Secara umum, materi siaran yang diudarakan oleh berbagai radio Islam(i) di Solo dan sekitarnya tersebut memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran Islam secara lebih mendalam dan menyeluruh kepada para pendengarnya. Umat Islam akan semakin cerdas dengan berbagai materi siaran yang bertema pendidikan. Informasi dan isu-isu terkini terkait dunia Islam dan berita pada umumnya akan semakin menambah wawasan pendengar.

Saat ini, media massa merupakan sarana yang cukup efektif dan efisien sebagai media dakwah. Kelebihan dakwah melalui radio adalah bisa menjangkau daerah yang luas dan jauh dan dapat diterima oleh siapa saja (heterogen). Siaran radio dapat sampai kepada yang buta huruf sekalipun.

Dari segi waktu, radio siaran juga tergolong cepat dalam menyebarkan informasi. Masyarakat tak perlu lagi hadir langsung ke acara tablig akbar, istighasah, kajian atau seremoni keagamaan tertentu, tetapi cukup mendengarkan lewat radio saja. Selain itu, mendengarkan radio bisa dilakukan bersamaan dengan aktivitas lain, seperti sambil bekerja, sambil naik kendaraan, sambil istirahat dan sebagainya.

Materi siaran dari berbagai radio Islam(i) di Solo juga membawa syiar Islam tampak semarak dan bergema. Girah keislaman dan semangat dakwah tampak dari acara-acara yang diadakan oleh stasiun radio baik yang disiarkan on air maupun off air, terutama acara yang menghadirkan umat secara massal.

Acara-acara keislaman di tempat tertentu yang disiarkan radio bisa memotivasi seseorang untuk hadir langsung, mendengarkan lewat radio, atau mengadakan acara serupa di tempat sendiri. Dari segi syiar, acara-acara radio Islam(i) tidak saja didengar atau dinikmati oleh umat Islam, tapi juga oleh umat beragama lain atau yang berniat belajar dan mendalami Islam.

 

Dampak Negatif

Berbagai jenis dan bentuk siaran yang dikemas oleh radio Islam(i) selain sangat membantu perkembangan dakwah dan syiar Islam juga menimbulkan dampak negatif walau dalam skala kecil dan di bawah permukaan. Kita tahu bahwa radio-radio tersebut didirikan oleh tokoh atau lembaga kelompok Islam tertentu yang tentu sedikit banyak membawa visi-misi dan agenda setting masing-masing.

Hal inilah yang tidak jarang bisa menimbulkan gesekan-gesekan atau konflik di masyarakat. Pesan-pesan yang disampaikan oleh suatu radio kadang bisa membuat orang tidak suka karena merasa tidak sepaham. Pada tataran yang lebih tinggi, bisa saja mereka melakukan saling serang atau melontarkan fitnah kepada pihak lain.



Salah satu radio misalnya, yang mengemban misi dakwah kembali kepada Al Quran dan Sunah dengan pendekatan dakwah yang cenderung puritan (hitam-putih), menimbulkan kebencian di sebagian kalangan Islam abangan (Islam kultural). Berbagai ungkapan seperti ”pengajian kayak gitu kok disiarkan segala”, ”kayak surga itu milik sendiri aja”, ”sedikit-sedikit bidah-neraka” atau bahkan ada yang menyebutnya hendak menyebarkan paham baru, dalam pengertian paham asing.

Konflik yang lebih tajam terlihat pada pembuatan kelompok-kelompok (jemaah) tertentu dengan mencari massa yang banyak agar bisa menyaingi kelompok yang sudah ada. Ada lagi yang mendirikan radio ”tandingan” yang mengemban visi dan misi kelompoknya dan melakukan counter terhadap pesan-pesan yang tidak sepaham dengannya.

 

Dengan semakin banyaknya radio Islam(i) di kota Solo dan sekitarnya secara umum memberikan dampak positif dan nilai tambah bagi perkembangan dakwah Islam dan pencerahan umat. Suatu fenomena yang patut kita syukuri dan banggakan. Namun, lebih dari itu, kita semua berharap radio-radio tersebut memiliki fungsi dan manfaat yang lebih luas lagi.

Fungsi dan manfaat yang lebih luas itu adalah sebagai sarana menjalin persatuan dan kesatuan umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, sebagai penggerak perubahan dan pembangunan, lebih mengutamakan kepentingan umum dan nasional daripada kepentingan kelompok, membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta tntu tetap menjaga dan memajukan nilai-nilai budaya Jawa. (tri7_ready@yahoo.co.id)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya