SOLOPOS.COM - Nanang Wiyono nanang.wiyono@gmail.com Peminat Neurosains Pengajar Bagian Anatomi Subbagian Neurobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo

 

Nanang Wiyono nanang.wiyono@gmail.com Peminat Neurosains Pengajar Bagian Anatomi Subbagian Neurobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo

Nanang Wiyono
nanang.wiyono@gmail.com
Peminat Neurosains
Pengajar Bagian Anatomi
Subbagian Neurobiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Solo

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada 9 April 2014 akan diadakan pemiihan umum (pemilu) untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten/kota.

Dalam beberapa bulan terakhir kita disuguhi berbagai poster, baliho, spanduk, dan alat peraga kampanye lainnya yang menampilkan foto dan janji-janji para calon anggota legislatif (caleg) agar rakyat memilih mereka.

Jika terpilih, mereka akan duduk di lembaga legislatif baik di daerah maupun di pusat. Mereka akan menentukan berbagai kebijakan, aturan, dan alokasi anggaran yang menyangkut rakyat dan bangsa untuk lima tahun ke depan.

Produk mereka akan menentukan apakah daerah kita, rakyat, dan bangsa makin baik, tetap, atau bahkan menjadi kian tidak baik. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih wakil rakyat yang terbaik untuk duduk di posisi yang terhormat dan menentukan itu.

Jangan sampai kita salah pilih. Untuk urusan membeli baju saja kita harus memilih dengan cermat, apakah sudah cocok dengan badan kita, apakah pantas dengan gaya dan kepribadian kita, dan tidak lupa harus sesuai dengan anggaran kita.

Untuk urusan baju saja kita harus mempertimbangakan dengan cermat dan teliti dengan berbagai dasar pertimbangan, maka untuk memilih wakil rakyat kita harus dengan lebih cermat, teliti, dan cerdas.

Apakah kita akan memilih wakil kita hanya berdasarkan tampilan fisik yang menarik, ikatan daerah, pertemanan, ikatan emosional, sekian rupiah uang yang mereka berikan, atau untuk kepentingan yang lebih besar?

Kita sebagai manusia dianugerahi Tuhan Yang Maha Pencipta alat untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup kita, termasuk dalam menentukan pilihan, yaitu berupa otak. Otak kita merupakan nikmat yang besar bagi manusia.

Otak ini merupakan benda yang paling istimewa di dunia. Otak beratnya hanya sekitar 1,5 kilogram, hanya sekitar dua persen dari berat badan kita. Namun, otak ini yang menentukan siapa dan seperti apa diri kita.

Otak terdiri atas lebih dari 100 miliar neuron (sel saraf), dengan lebih dari satu triliun neuroglia (sel penyokong). Satu sel saraf berhubungan dengan ribuan sel lainnya membentuk sinapsis yang jumlahnya bisa mencapai 1.000 triliun.

Dengan susunan seperti itu otak merupakan benda yang paling kompleks dan rumit di dunia ini. Otak juga mempunyai potensi yang luar biasa dan tidak terbatas, namun sering kali kita lupa menggunakan dengan baik, apalagi merawatnya.

Binatang seperti burung, kucing, sapi, hingga monyet juga mempunyai otak, namun otak manusia berbeda dengan otak binatang-binatang tersebut. Dalam perkembangannya manusia mempunyai tiga bagian otak yang dikenal dengan triune brain.

Otak reptil merupakan otak tertua, terdiri atas batang otak dan cerebellum (otak kecil). Otak reptil ini berfungsi untuk mengontrol fungsi vital seperti denyut jantung, pernapasan, suhu tubuh, dan keseimbangan.

Otak reptil ini mempunyai sifat dapat dipercaya tetapi cenderung kaku dan memaksa. Sedangkan bagian berikutnya adalah otak mamalia atau sering dikenal dengan otak limbik. Struktur utama yang menyusun sistem limbik adalah hippocampus, amygdala, dan hypothalamus.

Otak limbik berfungsi untuk mengingat, perilaku makan dan seksual, serta emosi seperti perasaan marah dan takut. Otak limbik dikenal dengan otak emosi (emotional brain) karena bagian ini berfungsi dalam pengaturan emosi.

Ahli saraf tentang emosi, Joseph Le Doux, mengistilahkan sistem ini sebagai ”tempat duduk” bagi semua nafsu manusia. Otak limbik ini dapat menentukan nilai-nilai yang sering kali di alam bawah sadar, namun mempunyai pengaruh kuat dalam perilaku kita.

Bagian otak yang terakhir adalah neocortex yang hanya terdapat pada primata dan berkembang sempurna pada manusia. Neocortex terdiri atas dua belahan otak kanan dan kiri. Kedua belahan otak bertanggung jawab terhadap perkembangan bahasa, berpikir, kecerdasan, imajinasi, dan kesadaran.

Neocortex cenderung bersifat fleksibel dan mempunyai kemampuan belajar yang luar biasa. Dengan adanya neocortex ini manusia dapat berkarya dan mencipta sehingga manusia dapat mengembangkan peradaban dan kebuadayaan.

Otak baru yang sempurna inilah yang hanya dipunyai manusia, tidak terdapat pada binatang. Dan ini yang menentukan kemanusiaan kita. Mengingat otak manusia mengandung tiga bagian tersebut, tidak tertutup kemungkinan manusia mempunyai sifat-sifat yang dominan berdasar ketiga bagian tersebut, termasuk dalam menentukan pilihan.

Jangan sampai pilihan kita ditentukan berdasarkan otak mamalia atau bahkan otak reptil. Ketiga bagian otak itu—yang di bagian atas saya sebut sebagai otak baru–sebenarnya tidak bekerja secara sendiri-sendiri. Mereka saling terhubung satu sama lain dan saling memengaruhi.

Otak reptil memang yang berfungsi untuk menunjang kita bertahan hidup. Otak mamalia menjadikan hidup lebih berwarna. Namun, dalam menentukan pilihan yang penting untuk masa depan kita tentu harus dibimbing oleh otak baru kita.

Kendali

Salah satu bagian otak baru yang berkembang adalah cortex prefrontalis (bagian otak yang terletak di belakang dahi kita). Dalam buku Unlimited Potency of the Brain, Taufik Pasiak mengemukakan fungsi cortex prefrontalis adalah untuk membuat keputusan (decision making), merencanakan masa depan (future planning), dan menilai (judgement).

Cortex prefrontalis mempunyai hubungan dengan berbagai bagian otak seperti dengan cortex parieto-occipitalis yang berkaitan dengan fungsi spasial (”di mana” atau ”where”); dengan daerah inferotemporalis yang berkaitan dengan fungsi penglihatan untuk mendeteksi objek dan makna keberadaan objek; dengan daerah di sekitarnya seperti frontal eyefields, korteks premotorik, dan bagian belakang korteks motorik.

Dengan struktur dan fungsi yang sedemikian penting maka cortex prefrontalis dianggap sebagai interface utama kognisi dan emosi. Apabila diibaratkan kereta kuda, otak reptil seperti kudanya, otak mamalia adalah kekangnya, dan otak baru adalah kusirnya.

Ke mana kereta berjalan, memilih jalan berputar atau pintas, memilih jalan menanjak atau tidak, menghindari lubang atau tidak, semua tergantung kusirnya. Dan, tentu kusir ini yang tahu baik atau buruk untuk kereta kuda tersebut.

Oleh karena itu, dalam menentukan pilihan, termasuk memilih wakil rakyat dan pemimpin kita, semestinya dan seharusnya kita dibimbing oleh otak baru kita. Otak baru kita yang akan membantu kita memilih dengan baik dengan dasar pertimbangan dan penilaian yang baik untuk masa depan yang lebih cerah dan gemilang.

Dalam memilih jodoh ada istilah bibit, bebet, dan bobot. Sekiranya prinsip ini juga baik kalau kita terapkan dalam memilih wakil rakyat dan pemimpin kita. Jadi, untuk menentukan pilihan kita harus menggunakan otak kita dengan benar.

 

Pemilu Cerdas

Agar pemilu legistatif pada 9 april 2014 dan pemilu presiden setelahnya dapat berjalan lancar dan menghasilkan pilihan yang berkualitas dan baik untuk masa depan kita bersama, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan.



Pertama, para caleg hendaknya dapat membantu mencerdaskan pemilih dan jangan membodohi rakyat. Sampaikan program yang membantu dan mengembangkan masyarakat dengan berdasarkan otak yang sehat.

Hindari kegiatan kurang bermanfaat seperti mengerahkan massa, apalagi dengan arak-arakan kendaraan bermotor pada masa kampanye. Kalau kita pikir dengan otak baru kita, kegiatan arak-arakan jelas merupakan pemborosan bahan bakar minyak (BBM).

Sering kali arak-arakan menimbulkan kemacetan lalu lintas di jalur yang dilalui dan berpotensi menimbulkan konflik ketika bertemu dengan kelompok yang berbeda.

Kedua, rakyat calon pemilih hendaknya cerdas dalam menggunakan hak suara. Kita harus betul-betul selektif memilih wakil rakyat dan pemimpin kita, jangan hanya karena emosi atau iming-iming materi yang tidak seberapa dan kemudian kita korbankan kepentingan masa depan yang lebih besar.

Kumpulkan informasi lengkap tentang para caleg. Otak baru kita akan membantu menilai rekam jejak dan kualitas caleg dan mengetahui mana program yang baik untuk masa depan.

Otak kita akan membantu memutuskan yang terbaik. Kalau tidak bisa menentukan sendiri, Anda bisa bertanya atau berkonsultasi dengan orang yang Anda percaya.

Ketiga, institusi penyelenggara pemilu harus bekerja secara profesional. Singkirkan dorongan untuk mencari keuntungan demi kepentingan pribadi dan golongan.

Akhirnya dengan uraian ini, kita berharap pemilu legislatif dan pemilihan presiden dapat berjalan lancar dan menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin yang berkualitas untuk kemajuan daerah masing-masing khususnya dan negara Indonesia umumnya.

Masih ada waktu satu setengah bulan lagi. Mari kita beri kesempatan otak kita bekerja dengan baik untuk menentukan pilihan. Sebagai penutup, saya berpesan: take choice with the brain in mind! Terima kasih.



 





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya