SOLOPOS.COM - Logo UNS (Dok/JIBI/Solopos)

Gagasan Solopos, Jumat (11/3/2016), ditulis Tundjung W. Sutirto. Penulis adalah Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Sebelas Maret.

Solopos.com, SOLO — Robert Peterson menulis dalam bukunya dan menjadi adagium yang terkenal: life begins at forty, hidup dimulai pada usia 40 tahun. Pada usia itu dikatakan dewasa, matang. Segala kebutuhan dasar untuk hidup sudah tercukupi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jika adagium itu ditujukan untuk Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang pada 11 Maret 2016 ini berusia 40 tahun alias lima windu tentunya sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi sudah dapat dikatakan matang, dewasa.

Kebutuhan dasar untuk membawa visi dan misi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bertaraf internasional tentunya juga sudah siap. Kalau mendasarkan pada data-data pertumbuhan dan perkembangan semua sumber daya yang dimiliki dari 1976 hingga 2016 tidak terbantahkan bahwa UNS sudah berlari sangat kencang.

Kata yang tepat untuk menggambarkan kencangnya berlari itu adalah akselerasi. Lima tahun terakhir ini akselerasi UNS berada pada bentuk kelembagaan yang disebut Badan Layanan Umum (BLU).  UNS pada akhir 2016 oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ditargetkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).

Untuk menjadi PTNBH berarti ada pengakuan dari pemerintah bahwa UNS siap bersanding dan sejajar dengan PTNBH terkemuka di negeri ini  seperti Universitas Gajah Mada (UGM), Univeritas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Proyeksi pembentukan PTNBH ini memang hanya untuk PTN yang sehat. Terbukti dalam penilaian Kemenristekdikti pada 2015 menempatkan UNS pada peringkat ke-9 cluster I PTN terbaik di Indonesia. Sesuai degan adagium di awal tulisan ini, tidak berlebihan jika UNS pada usia 40 tahun ini akan memulai hidup baru karena akhir 2016 akan menjadi PTNBH.

Dengan kehidupan baru sebagai PTNBH diharapkan ada otonomi akademik yang lebih luas. Modal dasar untuk menuju PTNBH sudah dimulai sejak awal tahun ini dengan melakukan berbagai akselerasi standarisasi baik dari sisi infrastruktur dan sumber daya manusia maupun capaian kinerja. Pada usia 40 tahun ini benar-benar sangat istimewa bagi UNS dalam memasuki era baru dengan prestasi sebagai kebutuhan dasar  menuju PTNBH.

Merujuk sederet prestasi dalam usia lima windu ini tentu bukan hal yang tabu karena prestasi itu tidak lain jawaban dan bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat atas tugas yang diemban UNS. Dalam akreditasi institusi, UNS menduduki peringkat ke-3 setelah UGM dan IPB.

Artinya, akreditasi dengan nilai A itu menempatkan UNS pada kepastian akuntabilitas yang tertinggi dibanding apabila akreditasinya hanya bernilai B atau C.  Akreditasi A tersebut berdampak positif terutama semakin banyak stakeholders eksternal datang dan berpartisipasi membangun dan membesarkan UNS.

Kalangan swasta yang menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa UNS beralasan UNS menjadi pilihan penyaluran beasiswa karena institusi UNS terakreditasi A itu. Akreditasi A itu menjadi garansi bagi lulusan UNS masuk ke bursa kerja. Dari tracer user yang dilakukan Unit Career Development Center (CDC) setidaknya dapat diketahi para user mengambil lulusan UNS karena akreditasi UNS adalah A.

Kalau ada yang menilai UNS hanya mengejar peringkat, penilaian seperti itu dangkal, linier dan sangat sederhana.        Pengakuan lembaga-lembaga pemeringkat pendidikan tinggi internasional seperti 4ICU, QS-Star, Webometric, UI Greenmatric t menempatkan UNS di deretan 10 besar perguruan tinggi terkenal dan terbaik di Indonesia.

QS-Star memberikan bintang empat untuk komponen masa tunggu lulusan UNS yang relatif cepat terserap di dunia kerja. Masa tunggu lulusan UNS sekitar empat bulan hingga lima bulan.  UI Greenmatric 2016 menempatkan UNS pada peringkat ke-5 perguruan tinggi di Indonesia yang ramah lingkungan.

Sebagai universitas di urutan ke-44 dari seluruh PTN di Indonesia, UNS telah mengalami mobilisasi posisi ke urutan 10 besar, sejajar dengan PTN yang usianya lebih dari setengah abad. UNS sudah tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Jumlah peminat yang ingin kuliah di UNS dari tahun ke tahun meningkat. [Baca selanjutnya: Hidup Baru]Hidup Baru

Dari data penerimaan mahasiswa 2015 diperoleh fakta tingkat keketatan masuk UNS adalah 1: 19. Setiap mahasiswa baru UNS harus menyingkirkan 19 calon mahasiswa lainnya.  Boleh dikatakan input mahasiswa UNS adalah putra-putra terbaik bangsa. Di samping input dari jalur reguler ada juga jalur afirmasi yang menjadi program khusus untuk akselerasi pembangunan bagi peserta didik dari daerah tertinggal.

Ada juga mahasiswa berkebangsaan asing dari 29 negara yang kuliah di UNS. Keragaman latar belakang sosial dan budaya mahasiswa UNS turut mendinamisasi fungsi kelembagaan. Yang tidak kalah perhatiannya adalah keberpihakan UNS terhadap masyarakat miskin yang terus dikembangkan dengan berbagai skema pendanaan.

Sejak 2010 sampai 2015 UNS mengelola program beasiswa Bidikmisi untuk 5.806 mahasiswa. Selama satu semester terakhir ini UNS memberikan keringanan biaya pendidikan kepada 618 mahasiswa. UNS pada 2015 telah menyalurkan beasiswa kepada 7.585 mahasiswa dengan nilai beasiswa Rp73 miliar. Dari perusahaan swasta menyalurkan beasiswa untuk 199 orang mahasiswa dengan nilai Rp1,2 miliar.

Gayung bersambut dengan kepedulian pihak luar terhadap skema bantuan biaya pendidikan di UNS. Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS mengakselerasi peran dengan menyalurkan  beasiswa, bantuan laptop kepada mahasiswa, dan bedah rumah bagi karyawan UNS yang agar layak huni.

Dengan percepatan program dan kegiatan akademik disertai akses pendanaan yang lebih luas maka pada umur 40 tahun ini UNS siap untuk berkiprah lebih luas lagi demi mewujudkan cita-cita bangsa sesuai semangat Pembukaan UUUD 1945, yaitu mencerdasakan kehidupan bangsa.

Semua keinginan berkiprah yang lebih luas itu bukan tanpa kendala. Kawasan kampus induk di Kentingan, Jebres, Solo, sudah tidak seimbang dengan tekanan populasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Peluang untuk perluasan kawasan dengan membangun kampus untuk fakultas tertentu di kabupaten-kabupaten sekitar Kota Solo sangat dimungkinkan.

Tinggal bagaimana pemerintah kabupaten menangkap peluang ini. Akselerasi UNS menuju PTNBH dan 500 World Class University benar-benar sudah tidak dapat dihalangi lagi. Dengan momentum lustrum ke-8 atau umur 40 tahun pada 2016 ini UNS akan memulai ”hidup baru”. Proficiat untuk UNS!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya