SOLOPOS.COM - JIBI/Bisnis Indonesia/Sulis

Foto Ilustrasi Petani
JIBI/Bisnis Indonesia/Sulis

SEDAYU-Lebih dari 120 hektare lahan di padi di Kecamatan Sedayu, Bantul diserang tikus. 30 hektare di antaranya gagal panen total dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Camat Sedayu, Bantul, Jazim menyebutkan kini terdapat lebih dari 30 hektare lahan padi yang mengalami gagal panen total akibat serangan tikus.

Sementara 90 hektare lainya juga terkena serangan kendati sebagian masih bisa dipanen. “Jumlah tersebut khusus hanya sepanjang tahun ini dari sejak Januari,” katanya Kamis (18/4).

Serangan terutama terjadi di dua Desa Argomulyo dan Argosari yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman. Akibatnya petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

“Kalikan saja satu hektare itu menghasilkan tujuh koma delapan ton gabah, anggap saja tujuh ton dikali tiga puluh hektare. Gabah satu kilo dua ribu tiga ratus, totalnya mencapai ratusan juta. Itu hanya khusus yang tiga puluh hektare belum yang termasuk sembilan puluh hektare,” terangnya.

Serangan tersebut bukan kali pertama terjadi. Tahun-tahun lalu, Sedayu menjadi daerah di Bantul yang paling sering mengalami bencana serangan tikus.

Sejauh ini penanganan tikus hanya dilakukan dengan cara sederhana seperti sebelum-sebelumnya. Di antaranya gropyokan tikus, pemberian racun tikus, menjaring, serta menyediakan predator seperti burung hantu pemakan tikus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya