SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Kenyataan pahit akhirnya harus diterima oleh Wahyu tanto menjelang detik-detik terakhir  keberangkatannya bersama Tim Nasional (Timnas) Indonesia  ke Turkmenistan.

Karena bermasalah dengan visa, akhirnya ia harus mengubur impiannya bermain di  ajang Pra Piala Dunia. Kado manis yang seharusnya ia berikan saat Hari Ulang Tahun ke-180 Kabupaten Bantul  pun musnah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak jelas mengapa urusan yang sebenarnya sepele tersebut belum juga dapat diselesaikan oleh manajemen Timnas. Padahal dua hari sebelumnya Manajer Timnas, Fery Kodrat memberikan kepastian bahwa sudah  tidak ada masalah dengan visa tentang Tanto karena semuanya sudah diatur oleh pihaknya dan ia pun hanya disuruh untuk konsentrasi menatap pertandingan Timnas nanti.

Kabar mengenai belum batalnya ia turut rombongan Timnas diterima Tanto Rabu (20/7) pukul 15.00 WIB atau empat jam sebelum rombongan Timnas bertolak ke Turkmenistan.  Ketika dihubungi Harian Jogja  palang pintu terbaik yang dimiliki tim Laskar Sultan Agung itu mengungkapkan kekecewaannya.

Ekspedisi Mudik 2024

”Dengan berat hati saya harus menerima kenyataan yang sangat mengecewakan ini. Karena sebuah kekonyolan saya harus mengubur impian tampil bersama Timnas dan mengecewakan pihak yang mendukung saya selama ini,” ungkapnya saat dimintai konfirmasi oleh Harian Jogja, Rabu (20/7).

Yang paling ia sesalkan adalah karena keteledorannya ini akan berdampak pada Timnas, karena amunisi yang dibawa tim ke Turkmenistan semakin berkurang.

Dengan tidak ikut sertanya Tanto bersama Timnas berarti tim Garuda hanya membawa 18 pemain ke Turkmenistan dari 19 nama yang telah terpilih. Padahal kans dia nantinya dapat diturunkan menjadi starter cukup terbuka untuk berduet dengan M. Robby sebagai jenderal lini belakang Tim Garuda.

Peluangnya juga akan semakin tipis dalam partai kedua di Jakarta nanti, mengingat pelatih pasti tidak banyak melakukan rotasi jika Tim Garuda menang atau bahkan seri dalam partai away itu.

Namun jika di partai itu Timnas sampai kalah, apalagi menjadi lumbung gol lawan, kemungkinan besar peluangnya dapat bertanding sangat kecil. Hal itu mengingat tentunya Timnas akan lebih fokus pada penyerangan. Posisi Tanto sendiri adalah seorang bek murni.

Kecewa
Pelatih Sajuri Sjahid ketika diberi tahu mengenai kabar itu juga menyatakan kekecewaannya. Sebagai seorang guru, ia telah bangga anak asuhnya di tim Persiba itu dapat bergabung bersama Timnas. Namun begitu mendengar kabar bahwa anak asuhnya gagal ikut bersama rombongan Timnas, ia tak menyangka dan merasa kecewa.

Kekecewaan itu karena menurutnya momen ini merupakan momen terbaik yang dimiliki anak asuhnya tersebut untuk lebih melambungkan nama dan talenta yang dimilikinya tersebut.

”Itu merupakan kesempatan emas dan terbaik yang didapat oleh Tanto. Tapi karena ketelodorannya sendiri akhirnya ia harus  mengubur semuanya itu,” ketus Sajuri.

Sajuri koprol tersebut juga mengungkapkan agar anak asuhnya tersebut tidak larut dalam kekecewaan, sehingga malah akan mempengaruhi performanya. Ia lebih mengharapkan agar itu semua menjadi sebuah pembelajaran yang berharga nantinya.

“Masih ada kesempatan kedua, semoga dengan ini ia dapat lebih mawas diri. Kan sayang, hanya gra-gara kekonyolan seperti ini peluangnya tampil bersama Timnas kandas,” pungkasnya.

Visa Tanto sendiri hilang beberapa bulan yang lalu saat bersama keluarga melakukan liburan. Belum jelas hilang di mana visa tersebut, hilang di Bali atau di Malaysia.(Harian Jogja/Arif Wahyu)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya