SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI</strong> — Masih subur dalam ingatan warga Wonogiri bagaimana sengitnya rivalitas dua pasangan calon kepala daerah pada Pilkada 2015 lalu.</p><p>Kala itu Hamid Noor Yasin sebagai calon bupati (cabup) berpasangan dengan Wawan Setyo Nugroho sebagai calon wakil bupati (cawabup) melawan Joko Sutopo-Edy Santosa.</p><p>Hamid-Wawan diusung koalisi empat partai, yakni PKS, Gerindra, PAN, dan Demokrat. Sementara Joko-Edy diusung PDIP, Golkar, dan Nasdem. Hamid-Wawan harus menelan pil pahit karena akhirnya kalah dan gagal merengkuh kursi Wonogiri 1 dan Wonogiri 2.</p><p>Sebelum menjadi cabup pada Pilkada 2015 lalu, Hamid merupakan anggota DPR periode 2014-2019. Dia mengundurkan diri sebagai legislator Senayan untuk memenuhi panggilan partai dan pendungkungnya di Wonogiri.</p><p>Pada Pemilu Legislatif 2019 mendatang, lelaki kelahiran Pacitan, 27 Mei 1969, itu memutuskan kembali menjadi<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180719/494/928869/seratusan-caleg-karanganyar-tak-penuhi-syarat" title="Seratusan Caleg Karanganyar Tak Penuhi Syarat"> calon anggota legislatif</a> (caleg) DPR melalui PKS. Dia maju di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV, yan meliputi Wonogiri, Sragen, dan Karanganyar, sama seperti saat Pemilu Legislatif 2014.</p><p>Saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, belum lama ini, Hamid mengatakan luka akibat kalah di Pilkada Wonogiri 2015 belum sembuh, bahkan masih berdarah-darah. Kondisi keuangan dan stamina pun sebenarnya belum pulih.</p><p>Namun, suami Endang Anggrahini itu meneguhkan langkah menuju Senayan karena ingin memenuhi panggilan pendukung dan partainya. &ldquo;Ini amanah rakyat dan partai, maka Bismillah saya berjuang. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan jalan dan mendapat dukungan rakyat lagi,&rdquo; kata warga Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, tersebut melalui sambungan telepon.</p><p>Hamid tak memiliki <a href="http://news.solopos.com/read/20180718/496/928533/pemilu-2019-gerbong-pindah-parpol-pesohor-jadi-caleg" title="Pemilu 2019, Gerbong Pindah Parpol &amp; Pesohor Jadi Caleg">persiapan</a> khusus. Namun, bapak lima anak itu mengaku mempunyai strategi sederhana yang bisa menjadi senjata ampuh untuk meraup suara. Strategi itu yakni dekat dengan warga dalam suka dan duka.</p><p>Kedekatannya dengan warga terjadi secara alamiah. Tak hanya saat berkompetisi memperebutkan kursi parlemen, tetapi jauh sebelum itu. Saat tak menjadi legislator Senayan seperti sekarang ini Hamid rutin diminta warga Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen menghadiri kegiatan, seperti turnamen sepak bola, kajian keagamaan, pelatihan kewirausahaan, dan sebagainya.</p><p>&ldquo;Setelah kalah Pilkada saya diminta <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180722/494/929375/urus-persyaratan-caleg-karanganyar-rata-rata-rogoh-rp15-juta" title="Urus Persyaratan, Caleg Karanganyar Rata-Rata Rogoh Rp1,5 Juta">partai</a> menjadi Tim Ahli Fraksi PKS DPR. Selasa-Kamis saya di Jakarta. Jumat-Minggu saya di Wonogiri bersilaturahmi dengan masyarakat. Momen Hari Kemerdekaan Indonesia sekarang ini lebih semakin banyak aktivitas dengan masyarakat,&rdquo; imbuh Anggota DPRD Wonogiri periode dari 2009-2014 itu.</p><p>Ditanya apakah langkahnya bagian dari strategi menuju Pilkada Wonogiri 2021, Hamid belum berpikir sejauh itu. Dia ingin fokus di Pemilu 2019 terlebih dahulu.</p><p></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya