SOLOPOS.COM - Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, ketika gagal menghalau tendangan bek Bayern Munich, David Alba, pada leg pertama perempat final Liga Champions di Allianz Arena, Munich, Rabu (3/4/2013) dini hari WIB. Bayern menang atas Juventus 2-0. JIBI/SOLOPOS/Reuters

Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, ketika gagal menghalau tendangan bek Bayern Munich, David Alba, pada leg pertama perempat final Liga Champions di Allianz Arena, Munich, Rabu (3/4/2013) dini hari WIB. Bayern menang atas Juventus 2-0. JIBI/SOLOPOS/Reuters

MUNICH – Legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, mengibaratkan kiper Juventus, Gianluigi Buffon, seperti seorang pensiunan pensiunan. Pernyataan Beckenbauer ini dilontarkan seusai menyaksikan kegagalan Buffon menghalau tendangan pemain Bayern Munich, David Alba, pada perempat final leg pertama Liga Champions.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Dalam laga yang dihelat di Allianz Arena, Munich, Rabu (3/4/2013) dini hari WIB itu, Juventus harus takluk dengan skor 2-0. Kedua gol The Bavarian, julukan Munich, dilesakkan Alba saat pertandingan baru memasukki detik ke-25 dan aksi Thomas Muller di menit ke-63.

Beckenbauer menilai kegagalan Buffon tak mampu menghalau sepakan jarak jauh Alba tak bisa diterima akal sehat. Sebagai salah satu kiper terbaik dunia, Buffon seharusnya mampu menahan tembakan Alba. Pasalnya, tembakan Alba terbilang tak terlalu kencang. Namun, Buffon lebih dulu salah menempatkan posisi sehingga tak bisa menghalau bola tembakan Alba yang meluncur ke kiri gawangnya.

“Bagaimana dia memposisikan dirinya? Dia seperti seorang pensiunan,” ujar Beckenbauer seusai pertandingan. “Alba menendang dari jarak 120 meter… Saya tak ingin marah padanya, namun seharusnya dia mampu menghalau tembakan itu. Mungkin Gigi [sapaan Buffon] tak berpikir bahwa Alba akan menembak dalam jarak sejauh itu,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai Presiden kehormatan Bayern.

“Bayern bermain fokus dari awal hingga akhir dan itu membuat Juventus kesulitan melepaskan tembakan. Hasilnya sangat ketat bagi kami, seharusnya kami mampu mencetak tiga atau empat gol,” beber pria yang menggantar Jerman menjadi juara Piala Dunia, baik sebagai pemain maupun pelatih itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya