SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus perkosaan (Foto: Dokumentasi)

Ilustrasi perkosaan (Foto: Dokumentasi)

GUNUNGKIDUL–Nasib tragis menimpa Kencur,14, (nama samaran)  siswa SMP Negeri Wonosari dipaksa melayani nafsu bejat remaja berinisial Dn, 16, Desa Gari Kecamatan Wonosari. Peristiwa miris terjadi Rabu (5/9/2012) lalu belum ada penanganan petugas polisi lebih lanjut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihak keluarga Kencur  meminta polisi menghukum Dn seberat-beratnya demi keadilan karena melakukan tindak perkosaan dengan disertai ancaman. “Saya minta pak polisi menghukum Dn demi keadilan anak saya. Saya sudah laporkan masalah ini tapi belum ada tindakan tegas,” kata Ws, ibu Kencur mengadukan ke anggota DPRD Gunungkidul Suharno, Minggu (15/9/2012) petang.

Ekspedisi Mudik 2024

Didampingi para pemuda tetangganya, Ws kesulitan mengaku menghadapi proses hukum yang tidak adil karena pelaku sampai saat ini polisi tidak menahan Dn. Sejak peristiwa menimpa, Kencur tidak mau sekolah dan merasa bersalah. Hanya bisa menangis menanggung rasa malu. Sebaliknya, menurut Wastini, pelaku tetap masih terlihat santai melenggang tanpa mendapat sanksi penahanan.

“Mau kami pelaku ditahan. Agar anak tidak takut dan mau melanjutkan sekolah. Jadi saya kemari mengadu ke Pak Harno baiknya bagaimana agar ada keadilan bagi saya,” ucapnya kepada Harian Jogja.

Menurut Wastini dari pengakuan putrinya, perbuatan bejat Dn siswa SMP di Nglipar dilakukan saat Kencur dirumah sendirian, tepatnya Rabu (5/9). Ws dan suaminya saat itu tengah ke Jogja untuk urusan tertentu. Saat Kencur belajar didepan televisi Dn datang ke rumah langsung menarik tangan untuk memaksa dilayani nafsu bejatnya.

Perbuatan bejat Dn membuat Kencur tak berdaya melakukan perlawanan. Kencur tidak bisa berteriak meminta pertolongan karena diancam hendak dihajar kalau melawan.

Namun perbuatan Dn dalam sepekan masih disimpan Kencur. Namun akhirnya terkuak setelah orangtua menemukan gelagat perubahan sikap Kencur yang akhir-akhir kerap menyendiri dan mengurung diri di kamar. Saat ditanya orangtua inilah Kencur mengaku menjadi korban perkosaan Dn. Ws juga menemukan beberapa kiriman SMS Dn ke putrinya yang bernada ancaman. Gagal dalam upaya musyawarah Wastini dan Kencur langsung melaporkan Dn ke Polres Gunungkidul.

Anggota DPRD Gunungkidul Suharno mengaku heran kuran gregetnya penanganan polisi atas kasus menimpa korban dan pelaku yang sama-sama masih di bawah umur. Namun demikian Suharno menilai kasus melibatkan anak dibawah umur bukan berarti tidak ditangani melalui penanganan khusus unit Perlindungan Perempuan dan Anak.

“Kami akan tanyakan ini langsung ke Polres. Sejauh mana penanganan sudah dilakukan polisi,” ungkap politisi PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya