SOLOPOS.COM - Suasana pegadaian (Foto: Dokumentasi)

Suasana pegadaian (Foto: Dokumentasi)

SOLO—Kenaikan harga emas dunia diharapkan dapat mendongkrak omzet pegadaian syariah. Pasalnya, gadai emas dan investasi emas masih menjadi produk unggulan.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Pimpinan Cabang Pegadaian Solo Baru, Nasokha, mengatakan hingga Agustus ini transaksi gadai dan investasi emas naik hingga 20%. Omzet yang didapatkan pegadaian yang membawahi lima unit cabang itu sekitar Rp20 miliar.

“Kenaikan harga emas menjadi salah satu faktor pendukung tapi tidak terlalu dominan karena baru terjadi beberapa waktu belakangan. Kebutuhan masyarakat akan logam mulia lebih banyak berpengaruh,” ujar Nasokha saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (18/9/2012).

Selain gadai emas, investasi emas baik secara tunai maupun kredit juga menjadi produk favorit di pegadaian syariah. Syarat untuk mengajukan kredit investasi emas pun tergolong cukup mudah yaitu menyetor uang muka sebesar 25%, kartu tanda identitas dan slip gaji ke pegadaian syariah terdekat. Investasi emas dengan sistem menyicil ini dibatasi minimal 5 gram.

Menurut Nasokha jumlah investasi emas yang masuk ke Pegadaian Syariah Solo Baru sekitar 3 kilogram. Jumlah tersebut dihitung mulai awal tahun ini. Namun, jumlah nasabah gadai emas lebih besar daripada investasi emas.

Berbeda dengan pegadaian syariah, bank syariah justru membatasi jumlah gadai emas yang masuk. Pemimpin Bidang Operasional BNI Syariah Cabang Solo, Sabarul Azhar, mengatakan transaksi gadai emas dibatasi maksimal 250 gram. Pembatasan tersebut diatur oleh Bank Indonesia karena melihat harga emas dunia yang fluktuatif. Saat ini, harga emas murni mencapai Rp540.000/gram.

“Pembiayan emas grafiknya menurun sejak pembatasan tersebut. Saat ini produk unggulan kami masih BNI Griya dan dana talangan haji,” ujar dia saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (18/9/2012).

Pegadaian Syariah Solo Baru memprediksikan tren kenaikan harga emas dunia akan memperlancar peraihan omzet sebesar Rp34 miliar. Omzet yang ditargetkan itu saat ini sudah mencapai 65%. Transaksi pada akhir tahun diharapkan dapat mendongkrak omzet pada semester II itu. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, transaksi pada tahun baru meningkat dari Rp1 miliar-Rp2 miliar menjadi Rp3,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya