SOLOPOS.COM - Slamet saat menyiapkan roti bakar di Gergunung, Klaten Utara, Senin (12/7/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan bakul roti bakar di Gergunung, Klaten Utara ini untuk berbagi. Berbagi menjadi salah satu wujud kepedulian terhadap sesama warga sekaligus ungkapan syukur ke Tuhan Yang Maha Esa.

Hal itulah yang dilakukan Slamet, 60. Warga asal Klaten Tengah ini sejak Ramadan tahun 2021 membuka usaha roti bakar di dekat Taman Gergunung, Klaten Utara. Saat berjualan, Slamet tak melulu memikirkan keuntungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebaliknya, Slamet tetap ingin berbagi dengan sesama di tengah pandemi Covid-19. Slamet meyakini banyak orang diterpa kesusahan di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Satpol PP Saat PPKM Darurat: Jangan Kasar ke Warga!

Slamet pun memilih hari Jumat sebagai hari bersedekah. Setiap hari tersebut, Slamet memberikan paket promo, yakni beli dua roti bakar gratis satu bakar. Cara ini dinilai paling elegan saat membantu warga di tengah pandemi Covid-19.

“Berbagi saya dengan cara itu. Sering kali juga, yang beli satu roti bakar, saya tambahi separuh lagi. Yang penting saya membantu orang di tengah pandemi Covid-19. Jadi di sini, saya tak hanya mengejar keuntungan. Tapi juga ingin berbagi dengan yang lain,” kata Slamet, saat ditemui Solopos.com, di Gergunung, Klaten Utara, Senin (12/7/2021).

Baca juga: SETOP COVIDIOT!!

Slamet mengatakan usaha berjualan roti bakar dimulai pukul 16.00 WIB-20.00 WIB. Hal itu mengikuti peraturan PPKM Darurat di Klaten, 3-20 Juli 2021. Sebelum diberlakukan PPKM Darurat atau pun pembatasan jam usaha, Slamet biasanya membuka usahnya hingga pukul 21.00 WIB.

Roti bakar bikinan Slamet memiliki cita rasa enak dan gurih. Roti bakar bikinannya dilengkapi aneka rasa. Hal itu seperti stroberi, abon, taro, dan lainnya. Harga roti bakar juga terjangkau, yakni Rp10.000-Rp25.000. Saat berjualan, Slamet dibantu seorang karyawan.

“Setiap Jumat, saya bisa menjual sampai 25 roti. Para pembeli berasal dari kota, Cawas, dan lainnya. Saya meyakini dengan berbagi tak akan merugi. Yang saya rasakan seperti itu. Pas Jumat, justru penjualan saya paling laris,” katanya.

Salah seorang pencinta roti bakar asal Ngawen, Klaten, Zizi, 12, mengaku tertarik membeli roti bakar bikinan Slamet.

“Roti bakar di sini ada rasa-rasanya yang bisa di-mix. Kebetulan saya baru mencoba ini. Sepertinya, rasanya enak. Jadi, ingin membeli,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya