SOLOPOS.COM - Seorang guru sedang mengajar salah satu kelas dengan jumlah siswa tiga anak di SDN 3 Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Senin (5/9/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Full day School, Kemendikbud diminta segera terbitkan juklak dan juknis FDS.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera menerbitkan petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) program Full Day School.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, wacana  program full day school dianggap belum siap diterapkan di Kota Solo. “Juklak dan juknisnya saja belum ada bagaimana kami akan menerapkan?” kata Wali Kota yang akrab sapa Rudy ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (26/9/2016).

Namun demikian, Rudy tidak melarang jika memang ada sekolah yang siap menerapkan full day school. Meskipun secara umum, Rudy merasa sekolah negeri di Kota Bengawan belum siap menerapkannya. Rudy berharap program full day school diterapkan atas kesadaran dari sekolah dan bukan ditunjuk untuk menerapkannya.

“Kalau saya, full day school tidak pas diterapkan di Solo karena justru akan membuat siswa sekolah menjadi jenuh,” katanya.

Rudy menilai peran orang tua akan semakin kecil dalam mendidik anak apabila full day school diterapkan. Padahal peran orangtua sangat penting dalam mendidik karakter anak. Tak hanya itu waktu bermain anak dengan teman sekitar rumah juga semakin terbatas. Saat ini, Rudy menuturkan yang terpenting adalah memberikan kualitas pendidikan yang baik untuk anak. Dengan memberikan pendidikan karakter yang tepat, guru harus bisa menangani anak setiap hari.

“Tapi adanya full day school ditakutkan guru hanya mengejar waktu jam mengajar saja. Dan kualitas pendidikan anak dikesampingkan,” katanya.

Salah satu Wali Murid siswa SD Negeri 15 Solo, Ary Wahyu Wibowo, meminta rencana penerapan full day school dikaji lebih dalam, serta menyeluruh. Kajian mempertimbangkan semua hal, termasuk dampak psikologis anak didik. Selain itu anak perlu sosialiasasi dengan teman di lingkungan rumah dan sekitarnya. Tidak hanya seharian harus belajar di sekolah.

“Jadi kami berharap full day school dikaji lagi sebelum diterapkan. Jangan bebani anak yang tidak sesuai dengan umurnya,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo Etty Retnowati sebelumnya telah memetakan sekolah yang dinilai siap menerapkan full day school. Ada tiga sekolah negeri yang siap menerapkan full day school, yaitu SD Negeri 15, SD Negeri 16 dan SD Cemara Dua. Ketiga sekolah itu dianggap telah memenuhi sarana dan prasarana untuk menerapkan full day school. Meliputi, tempat ibadah, kantin dan toilet. “Kalau sekolah swasta justru lebih siap dari segi sarana dan prasarana. Lagi pula sudah cukup banyak sekolah swasta yang menerapkan full day school,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya