SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo disalami pelajar baru SMPN 2 Semarang, Senin (18/7/2016). (Facebook.com-Ganjar Pranowo)

Full day School, PGRI Klaten mendukung gagasan full day school yang digulirkan Mendikbud.

Solopos.com, KLATEN–Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Klaten mendukung penuh gagasan full day school (FDS) yang digulirkan Mendikbud Muhadjir Effendy. Namun full day school yang dimaksud harus memenuhi persyaratan tertentu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua PGRI Klaten, Sunardi, mengapresiasi gebrakan yang digulirkan menteri pendidikan dan kebudayaan. Gagasan full day school yang menuai pro dan kontra itu justru memberikan dampak positif bagi peserta didik. Jam belajar di lingkungan pendidikan dari pagi hingga sore diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik yang berpendidikan.

“Kami menyambut baik full day school kalau memang ada dukungan orangtua peserta didik. Hanya perlu pemetaan. Tidak semua sekolah bisa melakukan itu. Jadi, memang harus dimatangkan betul. Kami pikir, dengan full day school, peserta didik akan lebih terawasi, terdidik, dan terbimbing. Soalnya mereka berkembang di pusat pendidikan,” kata Sunardi saat ditemui wartawan di Hotel Grand Tjokro Klaten, Rabu (10/8/2016).

Sunardi mengatakan pembelajaran yang dilakukan dilingkungan pendidikan perlu didukung sarana dan prasarana (sarpras) yang bagus serta dukungan kreativitas guru atau pengelola sekolah. Pembelajaran selama full day school tak hanya memusatkan pada aspek kognitif.

“Perlu juga dimasukkan aspek spiritual dan emosional. Pembelajaran yang dilakukan harus menyenangkan, menghiburkan, dan mengmbangkan jiwa serta kepribadian anak yang baik. Sehingga, full day school ini beda dengan lima hari sekolah. Kalau lima haris sekolah ada pemadatan materi yang mengakibatkan anak mudah lelah. Sedangkan full day school, tidak boleh membebani anak,” katanya.

Terpisah, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Klaten, Mustari, memilih menunggu instruksi menteri agama dalam menyikapi gagasan full day school. Kendati seperti itu, madrasah yang di bawah naungan Kemenag Klaten lebih memilih enam hari sekolah.

“Kami menunggu info lebih lanjut dari pusat saja. Kalau disuruh memilih, mending enam hari sekolah biar para peserta didik tidak gampang lelah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya