SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana sekolah (JIBI/Solopos/Dok)

Full day school diminta tak jadi paksaan.

Solopos.com, YOGYAKARTA — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta kebijakan lima hari sekolah atau yang sering disebut full day school tidak dipaksakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya berharap mudah-mudahan bukan kebijakan yang harus diwajibkan secara merata,” kata Lukman seusai meresmikan Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa (8/8/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Lukman, apabila kebijakan itu diwajibkan kepada seluruh lembaga pendidikan, akan banyak pihak yang berkeberatan. “Madrasah diniah dan ponpes kita, para kiai, ulama kita akan sangat berkeberatan karena kebijakan itu memengaruhi sistem pendidikan dan pengajaran yang telah dikembangkan di ponpes selama puluhan tahun,” kata dia seperti dilansir Antara, Selasa.

Apabila kebijakan itu tetap diterapkan, menurut Lukman, sekolah, siswa, dan wali murid harus diberi keleluasaan memilih, apakah bersedia menerapkan program itu atau sebaliknya. “Saya kira itu akan lebih arif daripada dipaksakan namun kenyataannya mendapat resistensi sangat tinggi,” kata dia.

Menurut Lukman, pemerintah sebetulnya tidak pernah menekankan lima hari sekolah, melainkan lebih kepada penguatan pendidikan karakter. “Poinnya bukan pada lima hari sekolah,” kata Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya