SOLOPOS.COM - Freshta Karim (Arab News)

Bus unik yang berfungsi sebagai perpustakaan keliling ini jadi hiburan baru bagi anak-anak di Afghanistan.

Solopos.com, KABUL – Kekerasan perang merupakan hal mengerikan yang membuat banyak orang, khususnya anak-anak trauma. Bukan hal mudah untuk menghilangkan rasa trauma akibat perang, seperti dialami anak-anak di Afghanistan. Namun, kini mereka memiliki hiburan baru yang bisa membantu melupakan penderitaan akibat peperangan.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Bus perpustakaan keliling di Afghanistan (Arab News)

Bus perpustakaan keliling di Afghanistan (Arab News)

Sejak dua pekan terakhir, anak-anak korban perang Afghanistan dimanjakan dengan kehadiran bus warna-warni yang disulap menjadi perpustakaan keliling. Mereka bebas membaca berbagai buku yang disiapkan khusus oleh seorang wanita bernama Freshta Karim.

Wanita berusia 25 tahun yang meraih gelar master kebijakan publik dari Oxford University, Inggris, ini sengaja menghadirkan perpustakaan itu untuk menghibur anak-anak korban perang di Afghanistan.

Menurutnya, ini merupakan salah satu lankah yang tepat untuk menghibur sekaligus mengedukasi anak-anak yang selama ini mengalami nasib tragis. Melalui buku-buku tersebut, dia memiliki kesempatan memperluas wawasan anak-anak sekaligus mengobati trauma mereka terhadap perang.

“Saya dan ribuan masyarakat di Afghanistan hidup dalam penderitaan selama bertahun-tahun. Tidak mudah untuk melupakan semuanya dalam waktu singkat. Saya rasa, kegiatan semacam ini mampu membantu menghilangkan rasa trauma dari pikiran anak-anak korban perang. Saya berharap program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk melupakan kesedihan dengan cara belajar,” kata Freshta Karim seperti dikutip dari Arab News, Senin (19/3/2018).

Freshta Karim menghadirkan perpustakaan keliling sebagai wujud keprihatinannya terhadap peperangan yang terus berkecamuk di Afghanistan. Sejak dirintis pada awal Maret 2018 lalu, programnya ini mendapatkan respons positif dari masyarakat.

“Sejak kali pertama diluncurkan sudah ada sekitar 1.000 orang dari berbagai kalangan yang megunjungi perpustakaan keliling ini. Kami melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain dan beberapa hari terakhir di Kabul. Sebab, Kabul yang dihuni sekitar enam juta orang itu tidak memiliki banyak perpustakaan.

“Ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Kami tidak menyangka program ini disambut antusias oleh masyarakat. Mereka sangat menghargai dan mendukungnya,” sambung Freshta Karim bangga.

Perpustakaan keliling yang dikelola Freshta Karim ini diberi nama Charmaghz. Perpustakaan tersebut memiliki koleksi sekitar 500 buku. Semua buku itu merupakan sumbangan dari sejumlah orang di Afghanistan.

Selain buku, Freshta Karim dan timnya tengah mengupayakan adanya layar yang bisa dipakai memutar film untuk memotivasi pengunjung perpustakaan, khususnya anak-anak.

Sebab, menurut data dari lembaga Save the Children, hampir sepertiga anak-anak di Afghanistan tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Itulah sebabnya dia ingin memotivasi anak-anak untk menimba ilmu demi masa depan negaranya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya