SOLOPOS.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi tumpuan harapan di French Open 2015. Ist/badmintoninfonesia.org

French Open 2015 menjadi tugas berat Praveen Jordan/Debby Susanto, setelah ganda campuran terbaik Indonesia Tontowi/Liliyani tumbang.

Solopos.com, PARIS—Tugas berat mesti diemban Praveen Jordan/Debby Susanto di ajang French Open Superseries 2015. Praveen/Debby jadi ujung tombak terakhir Indonesia di nomor ganda campuran. Hal ini setelah ganda terbaik Merah Putih, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, langsung angkat koper di babak pertama, Selasa (20/10/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beruntung, ganda pelapis pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu berhasil melewati ujian pertama. Praveen/Debby melenggang ke babak kedua dengan mengalahkan duet Jerman yang merangkak dari babak kualifikasi, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich, di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Rabu (21/10/2015). Mereka menang dua game langsung, 21-19 dan 21-15.

“Kesulitan enggak ada, cuma kami enggak mau lengah saja. Mereka bisa mengalahkan Korea, berarti mereka punya kualitas yang bagus. Kami tadi enggak mau ngasih angin ke mereka supaya mainnya tidak terlalu jadi,” kata Debby, dilansir badmintonindonesia.org, Rabu.

Di babak kualifikasi Mark/Isabel mengalahkan wakil Korea Selatan, Yoo Yeon Seong/Chang Ye Na, 25-23 dan 21-16 dan pasangan Prancis, Swann Lenik/Marine Noblecourt, 21-10 dan 21-13. Tanggung jawab Praveen/Debby kian berat karena pasangan muda, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja, juga tumbang di laga perdana.

“Beban enggak ada. Cuma karena kami tinggal satu-satunya wakil jadi kami ingin memberikan yang terbaik aja buat ganda campuran,” imbuh Debby.

Di babak kedua, Praveen/Debby ditantang unggulan lima asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Ini akan menjadi pertemuan kedelapan bagi mereka. Meski rekor pertemuan Praveen/Debby tertinggal, 1-6 (menang-kalah), dari Joachim/Christinna, pasangan Indonesia berhasil merebut kemenangan di pertemuan terakhir. Di BWF World Championships 2015 lalu, Praveen/Debby menang, 22-20, 19-21 dan 23-21.

“Kami sudah sama-sama tahu pola permainan, hanya fokus yang harus dijaga. Semuanya harus diantisipasi karena mereka pemain kelas atas. Semua dari mereka perlu diwaspadai dari kesiapan mereka, pukulan hingga strategi,” kata Praveen.

Sementara itu, ganda putra nomor satu Tanah Air, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, juga lolos ke babak kedua. Pengalaman buruk langsung kandas di babak pertama Denmark Open Superseries Premier 2015 lalu jadi pendongkrak ganda ranking kedua dunia itu untuk pantang mengulangi kesalahan serupa. Unggulan kedua itu melenggang setelah menyingkirkan ganda Tiongkok, Cai Yun/Lu Kai, dua game langsung, 21-13 dan 21-10. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya