SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah memprakirakan frekuensi hujan akan meningkat selama tiga bulan ke depan yakni hingga Februari 2011.

“Tiga bulan ke depan hingga Februari 2011 adalah puncak musim hujan, sehingga intensitas hujan lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jateng, Evi Luthfiati, di Semarang, Minggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Evi mengatakan, jika pada musim pancaroba mayoritas hujan turun pada sore hari, maka saat ini hingga tiga bulan ke depan hujan bisa turun pada pagi, siang, sore, atau malam hari.

Banyaknya curah hujan karena saat ini sudah musim angin barat, berbeda bulan sebelumnya yang masih tidak pasti terkadang angin barat juga angin timur. Angin barat tersebut yang menjadikan frekuensi hujan lebih sering.

“Jadi hari hujannya semakin banyak. Tahun ini hingga awal 2011, curah akan semakin tinggi, berbeda dengan tahun 2009 lalu,” katanya.

Curah hujan yang semakin tinggi tersebut juga dipengaruhi oleh La Nina. Tahun 2009, curah hujan tidak dipengaruhi La Nina.

Evi menambahkan terkait prakiraan tingginya intensitas curah hujan tersebut, masyarakat harus terus waspada terutama mereka yang berada di daerah rawan banjir dan rawan tanah longsor.

Selain curah hujan tinggi, Evi juga meminta agar masyarakat mewaspadai angin kencang yang disebabkan adanya awan cumolonimbus (Cb).

“Angin cumolonimbus mengakibatkan hembusan angin kecang, akan tetapi tidak lama. Mekipun begitu, masyarakat tetap harus mewaspadainya,” katanya.


Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya