SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Front Pembela Islam (FPI) kembali berunjuk rasa menolak kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta, Senin (10/11/2014).

Menanggapi demo tersebut, Ahok mengatakan hal itu adalah bagian dari demokrasi, yaitu hak menyatakan pendapat.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

“FPI tidak suka saya itu sah-sah saja. Itu bagian dari demokrasi,” kata dia di Jakarta, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan bila FPI tidak menyukai dirinya, maka ia juga berhak tidak menyukai FPI.

“Kalau terus-terusan membuat masalah, akan kita usulkan ke Kemenhum dan HAM agar FPI dibubarkan,” ucapnya.

Mantan bupati Belitung Timur itu menambahkan hak menyampaikan pendapat dijamin oleh Perundang-undangan di Indonesia.

Namun, bila aksi tersebut dilakukan dengan anarkis dan menimbulkan kerusakan maka penegak hukum harus bertindak tegas.

Sementara ratusan anggota FPI masih berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi DKI Jakarta, menolak Ahok sebagai pemimpin Jakarta.

Pada awal Oktober 2014, unjuk rasa serupa yang digelar FPI di depan Balai Kota Jakarta berakhir rusuh. Mereka melempari polisi dengan batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya