SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Puluhan anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) Surakarta terlibat bentrok dengan kelompok warga, di sekitar simpang tiga Karangwuni, Desa Dlimas, Ceper, Klaten, Sabtu (1/8) sekitar pukul 23.00 WIB.

Berdasar keterangan yang dihimpun Espos dari berbagai sumber diketahui, akibat insiden tersebut setidaknya empat anggota FPI mengalami luka pada bagian kepala dan tangan. Selain anggota FPI, sejumlah warga dilaporkan juga terluka terkena lemparan batu. Korban luka dari pihak FPI yakni Ustadz Zakaria yang juga merupakan Ketua FPI Kabupaten Klaten, serta tiga anggota laskar lain berinisial YM, PM dan MN.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ustadz Zakaria mengalami luka cukup serius pada kepala bagian atas dan belakang lantaran dihantam menggunakan batu. Akibat luka tersebut Zakaria mendapat lima jahitan di bagian kepala oleh dokter Puskesmas Baki, Sukoharjo. Sedangkan korban yang mengalami luka ringan pada bagian tangan lantaran menangkis bebatuan yang dilemparkan pihak lawan.
Ketua Dewan Tanfidz FPI Surakarta, Choirul RS menjelaskan, bentrokan bermula saat 23 anggota laskar FPI merazia Gudang Mbok Jahe di Kepanjen RT 1/RW IV Delanggu pukul 20.30 WIB.

Dari gudang milik Agung Raharjo tersebut FPI menyita minuman keras (Miras) 128 botol berbagai merk seperti Topi Miring, Anggur Putih (AP), Anggur Kolesom, Anggur Gingseng, juga ciu 70 liter. Selanjutnya Miras tersebut dibawa ke Mapolsek Delanggu untuk diserahkan kepada petugas. Aksi penyitaan oleh FPI diprotes pemilik gudang, Agung Raharjo yang menuturkan masih ada penjual Miras skala besar yakni di bagian selatan menara Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Delanggu.

Mengetahui hal itu, dua anggota FPI memeriksa lokasi gudang milik Handoko, seperti yang disampaikan oleh Agung. Namun setelah dicek gudang tersebut diketahui sudah tutup lantaran sudah malam. Selanjutnya laskar yang dipimpin oleh juru bicara FPI, Yasri Abadi itu menuju Masjid Agung Klaten melalui Jl Raya Solo-Klaten. Sesampai di Sub Terminal Penggung, Jambu Kulon, Ceper, laskar FPI mendatangi dua kelompok orang yang sedang minum Miras.

“Saat diingatkan, Miras dibuang. Tidak ada masalah. Setelah itu rombongan melanjutkan perjalanan menuju Klaten kota. Sampai di dekat Gudang Bulog 308 di Karangwuni, Ceper laskar dilempari batu oleh 30-an preman. Ada anggota laskar yang dikeroyok dan dipukul menggunakan batu sehingga helm-nya remuk. Selanjutnya laskar membela diri dan melempar balik batu-batu tersebut ke arah para preman. Akibat insiden tersebut polisi turun tangan dan melepaskan empat tembakan peringatan,” ujar Choirul.

Menurut Choirul, para penyerang laskar FPI adalah kelompok preman yang merasa tidak terima dengan razia Miras yang dilakukan. Ditegaskan dia, tidak ada warga biasa yang terlibat insiden bentrok dengan FPI. Walau diakuinya puluhan warga di sekitar lokasi bentrok menyaksikan insiden dari gang-gang sempit perkampungan. Dalam beberapa hari ini, FPI Surakarta berencana melaporkan insiden tersebut kepada kepolisian.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya