SOLOPOS.COM - Kampus UNS Solo (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO--Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar Webinar Nasional bertajuk Sinergi Intervensi dan Kelembagaan dalam Ketahanan Pangan di era New Normal untuk Indonesia Emas 2045.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ilmiah (KSI) FP UNS, Sabtu (12/10/2020). Menurut Ketua Umum KSI, Aziz, tujuan diselenggarakan webinar nasional adalah memberikan pengetahuan dan penyadaran pentingnya ketahanan pangan di era new normal.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dekan FP Prof Samanhudi dalam sambutannya seperti dalam rilis kepda Solopos.com, menegaskan di era new normal kebutuhan pangan harus bisa tersedia baik kualitas maupun kuantitasnya. Untuk itu inovasi teknologi sangat urgen dilakukan.

Surat soal Omnibus Law Beredar, Ini Pengakuan Jujur Investor Asing

Ekspedisi Mudik 2024

Wakil rektor akademik UNS Prof Ahmad Yunus sebagai keynote speaker dalam acara tersebut menekankan pada perlunya membangun sinergi inovasi bersama stakeholder, yang didasarkan atas empat unsur, yakni trust, komunikasi yang efektif, feedback yang cepat, dan kreativitas.

Hadir secara virtual sebagai pembicara yaitu Hoerudin, Kepala Bidang Program dan Evaluasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Kementerian Pertanian.

Hoerudin memaparkan strategi penguatan ketahanan pangan, yakni peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern, dan perencanaan pengembangan strategi lumbung pangan masyarakat desa.

Seorang Pria Misterius Meninggal Tergeletak di Trotoar Malioboro Jogja

Selanjutnya Pembicara kedua, yakni Direktur Keuangan Bulog, Triyana, yang menegaskan tentang pentingnya inovasi pangan dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Triyana mengungkap empat faktor penting untuk mewujudkan Indonesia emas 2045, yakni teknologi budidaya untuk meningkatkan produktivitas, infrastruktur pasca panen, penciptaan pasar, dan pentingnya generasi milenial.

Revitalisasi Penyuluhan Pertanian

Pembicara ketiga yakni Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti.

Jadi Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali, Begini Kondisi Hanafi Rais

Dalam paparannya Sunarti menguraikan tentang akselerasi peningkatan produksi dan mutu hasil produk pangan yang dilakukan dengan empat cara, yakni peningkatan produktivitas, perluasan areal dan optimalisasi lahan, minimalisasi kehilangan hasil dan peningkatan mutu, dan diversifikasi usaha tani.

Pembicara terakhir adalah dosen FP UNS Dr Agung Wibowo. Dia menegaskan perlunya revitalisasi penyuluhan pertanian di era new normal.

Agung memaparkan tiga pilar revitalisasi penyuluhan pertanian.
Pertama, pengembangan manajemen penyuluhan. Kedua, kelembagaan penyuluhan. Ketiga, pendekatan penyuluhan.

Siswi SMKN Ngawi Gugat Omnubus Law UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi
Upaya yang dilakukan penyuluh ketika pandemi adalah memfasilitasi petani untuk mendapatkan akses bantuan sarana produksi, fokus kepada pengembangan sentra-sentra komoditi-unggulan, orientasi masa depan, dan membantu mengatasi permasalahan petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya