SOLOPOS.COM - Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS) menyelenggarakan kuliah umum tentang perkebunan sawit bekerja sama dengan PT BGA Group. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS) menyelenggarakan kuliah umum tentang perkebunan sawit. Kuliah umum ini bertujuan memberikan gambaran yang lebih detail terkait perkebunan sawit kepada para mahasiwa di seluruh program studi di Fakultas Pertanian  UNS.

Wakil Dekan Perenecanaan, Kerja Sama, Bisnis dan Informasi FP UNS Dr. Agung Wibowo mengatakan melalui kuliah umum mahasiswa diharapkan mendapatkan informasi yang komprehensif tentang sawit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sehingga, kata dia, ketika nanti mahasiswa berkarier di perkebunan sawit, mereka mulai dari sekarang sudah menyiapkan soft skill dan hard skill,” ujar Agung Wibowo kepada Solopos.com, Senin (12/9/2022).

Baca Juga: FP UNS Tuan Rumah Workshop Asosiasi Jurnal Pertanian Indonesia

Ekspedisi Mudik 2024

Kuliah umum ini FP UNS ini dikemas dalam Perusahaan Goes to Campus. Perusahaan yang hadir pada kesempatan ini adalah  PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group) yang bergerak di dunia persawitan.

Dekan Fakultas Pertanian Prof. Samanhudi dalam sanbutannya menyampaikan event ini sebagai bentuk dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui penandatanganan kerja sama antara FP UNS dengan PT BGA Group, Samanhudi berharap ada dosen di lingkungan FP UNS menjadi konsultan di perusahaan sawit tersebut.

“Sebaliknya nanti dari perusahaan menjadi dosen praktisi untuk mengajar di kampus untuk mendukung program MBKM,” ujar Samanhudi.

Baca Juga: Mantap! 10 Jurnal Fakultas Pertanian UNS Solo Terakreditasi Nasional

Hadir sebagai narasumber kuliah umum adalah Ir. Tri Haryono yang menjabat sebagai Regional Head PT BGA Group. Tri Haryono menandaskan prospek industri sawit saat ini dan masa depan, yakni pertama sawit driver ekonomi utama Indonesia, kedua perkebunan sawit penyerap tenaga kerja utama Indonesia dan ketiga kebutuhan manusia sampai 2050 mendorong pertumbuhan permintaan minyak nabati dunia.

Tri Haryono menandaskan perlunya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan perusahaan kelapa sawit dalam mendorong inovasi intensifikasi perkebunan kelapa sawit untuk makin meningkatkan produktivitas.

Selanjutnya Materi kedua diisi oleh Ade Agung Laksono, MM, yang menjabat sebagai Deputy Headof Human Capital PT BGA Group.

Baca Juga: Reuni, Angkatan 1983 FP UNS Serahkan Gazebo ke Kampus

Ade memaparkan tantangan perkebunan sawit khususnya di Indonesia, di mana minat bekerja di perkebunan sawit menurun baik level managerial (kaum milenial) maupun level non managerial (pekerja langsung). Padahal tren kenaikan upah karyawan yang setiap tahun meningkat rata-rata di atas 8%.

Selain itu, tantangan perusahaan juga selalu mengembangkan inovasi teknik budidaya di lahan marginal yang harus berkembang dari cari teknik lama (terdahulu) untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Hal ini karena perusahaan tidak bisa memilih lahan, sehingga dominan luasan yang dimiliki adalah lahan marginal yang diharapkan memiliki produktivitas lahan setara lahan kelas S1 (sangat sesuai).

Baca Juga: FP UNS Resmikan Laboratorium Pertanian Terpadu di Jatiyoso Karanganyar

Di akhir acara, Ade menegaskan perkebunan sawit saat ini membutuhkan milenial dan generasi Z untuk membangun bersama menjadi lebih baik dan berkelanjutan.

Saat ini eranya adalah perusahaan kelapa sawit untuk mentransformasi wajah perkebunan dengan budaya kerja yang millennial friendly artinya adaptasi para milenial untuk masuk ke dunia perkebuan harus dibantu dengan cara mengkondisikan lingkungan perkebunan yang sesuai dengan kebutuhan “gaul” dan interaksi sosial para milenial, selain career opportunity.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya