SOLOPOS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, didampingi Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno, saat konferensi pers Rakernis Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, di Semarang, Kamis (25/4/2024). (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Solopos.com, SEMARANG – Kawasan Morodemak yang ada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, akan menjadi percontohan konservasi laut secara berkelanjutan.

“Ada beberapa hal yang lain khususnya program ke depannya yang akan membangun modelling, merevitalisasi Morodemak,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) bertema “Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Berbasis Ekonomi Biru Menuju Laut Sehat dan Masyarakat Sejahtera” di Semarang, Kamis (25/4/2024).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Dia menyampaikan sejumlah wilayah di Demak kerap dilanda banjir rob. Untuk itu, pemerintah akan melakukan satu modelling di suatu lokasi di wilayah Morodemak untuk ditanami mangrove.

Menurut dia, revitalisasi tersebut diharapkan bisa mencegah air laut masuk ke pemukiman sehingga banjir rob yang selama ini menjadi persoalan bisa tertangani.

Ia menjelaskan bahwa program revitalisasi wilayah Morodemak tersebut juga jauh dari permukiman, tetapi manfaatnya akan dirasakan sangat besar oleh masyarakat.

“Yang kami revitalisasi enggak ada masyarakatnya. Lumpur yang meluncur ke laut kemudian jauh dari masyarakat. itu yang akan kita tanami mangrove supaya tidak akan jadi rob kembali. Sebagai penahan rob, sekaligus tempat untuk ekosistem ekologi,” katanya yang dikutip dari Antara.

Dalam memastikan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, kata dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengimplementasikan lima arah kebijakan ekonomi biru.

Yakni, dengan memperluas kawasan, konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budi daya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Terakhir, pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau bulan cinta laut.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno menjelaskan bahwa laut selama ini banyak menjadi tempat mata pencaharian utama bagi di masyarakat pesisir Jateng.

Karena itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Jateng mengapresiasi kegiatan rakernis tersebut dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pesisir Pantura Jateng, namun tetap menjaga kelestarian alamnya.

“Kegiatan ini sejalan dengan Pemprov Jateng, di mana beban pesisir Jateng cukup berat. Dan mudah-mudahan ini bisa menjadi diskusi bersama berkaitan dengan kesejahteraan saudara-saudara kita di pesisir Pantura,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya