Solopos.com, SURABAYA –– Kasus foto-foto tak senonoh yang menyeret nama SMP Negeri 21 Jambangan, Surabaya saat ini masih dalam proses klarifikasi. Unit Jatanum, Polrestabes Surabaya, Rabu (8/1/2014), akan menangani kasus yang melibatkan nama dua orang guru sekolah tersebut.
“Hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dapat kami sampaikan bahwa mengenai Kasus SMPN 21 sekarang sedang dalam proses klarifikasi.Terimakasih,” tulis situs resmi pemerintah surabaya, Surabaya.go.id, Rabu (8/1/2014).
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti seperti dikutip dari beritajatim.com, Rabu (8/1/2014) mengatakan pihak kepolisian masih mendalami kasus ini. Pihaknya telah memanggil satu orang saksi yaitu AD dan berencana memanggil Kepala Sekolah SMP Negeri 21 Surabaya, Martijan.
Martijan sendiri mengaku telah melapor kejadian ini ke polisi. Dirinya tidak terima karena namanya disangkutkan ke kasus penyebaran foto tak senonoh itu. Bahkan blog tersebut mengatasnamakan Martijan sebagai pemiliknya.
Martijan mengakui pria dalam blog itu, AD memang guru di SMPN 21 Surabaya dan ia juga tidak membantah mengenal LN. Ia bahkan mengaku dekat dengan AD karena rumahnya dengan rumah pria itu memang berdekatan.
“Itu tidak benar. Logikanya mana mungkin kepala sekolah melaporkan anak buahnya sendiri,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, seperti dikutip republika.co.id, Rabu (8/1/2014).
Merasa tak terima dan namanya telah dicemarkan, akhirnya Martijan menempuh jalur hukum. Ia sudah melapor ke Polsek Jambangan, Surabaya tadi pagi pukul 08.00 WIB.
Martijan juga berencana akan melapor ke Polda Jatim supaya memblokir situs blog foto porno itu karena Polda Jatim memiliki peralatan teknologi informasi (TI) yang lebih lengkap dan canggih untuk memblokir situs blog itu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
