Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) memblokade Jl. A.P. Pettarani, depan kampus mereka, lalu menggelar aksi teatrikal, Senin (17/11/2014). Mahasiswa menuntut pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut Kapolda Sulawesi Selatan dan Kapolrestabes Makassar dicopot terkait penyerbuan polisi ke dalam kampus yang mencederai sejumlah mahasiswa termasuk wartawan yang melakukan peliputan. (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Demo mahasiswa UNM, Senin (17/11/2014). (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

PromosiMitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) memblokade Jl. A.P. Pettarani, depan kampus mereka, lalu menggelar aksi teatrikal, Senin (17/11/2014). Mahasiswa menuntut pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut Kapolda Sulawesi Selatan dan Kapolrestabes Makassar dicopot terkait penyerbuan polisi ke dalam kampus yang mencederai sejumlah mahasiswa termasuk wartawan yang melakukan peliputan.

Nyatanya, pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengabaikan aspirasi yang disampaikan dalam demonstrasi-demonstrasi mahasiswa yang marak digelar di pelbagai wilayah Indonesia, maupun Buku Putih PDI Perjuangan terkait harga BBM. Jokowi-JK menaikkan harga BBM Rp2.000/liter. Harga premium yang semula Rp6.500/liter naik menjadi Rp8.500/liter, sedangkan solar yang semula Rp5.500/liter menjadi Rp 7.500/liter. Kenaikan harga itu mulai berlaku, Selasa (18/11/2014) tepat pukul 00.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi