SOLOPOS.COM - Wartawan Semarang, Kamis (18/8/2016), membentangkan poster dan berorasi mengutuk tindak kekerasan aparat TNI AU terhadap wartawan di Medan. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kekerasan terhadap wartawan terjadi di Medan.

Wartawan dari berbagai media massa di Semarang berdemonstrasi di Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (18/8/2016). Aksi ini digelar sebagai buntut tindak kekerasan yang dialami wartawan di Medan, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Wartawan dari berbagai media massa di Semarang berdemonstrasi di Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (18/8/2016). Aksi ini digelar sebagai buntut tindak kekerasan yang dialami wartawan di Medan, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Wartawan dari berbagai media massa di Semarang, Kamis (18/8/2016), memprotes perilaku keji tentara di Medan. Aksi ini digelar sebagai buntut tindak kekerasan yang dialami wartawan di Medan, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Wartawan dari berbagai media massa di Semarang, Kamis (18/8/2016), memprotes perilaku keji tentara di Medan. Aksi ini digelar sebagai buntut tindak kekerasan yang dialami wartawan di Medan, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Wartawan Semarang, Kamis (18/8/2016), membentangkan poster dan berorasi mengutuk tindak kekerasan aparat TNI AU terhadap wartawan di Medan. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Wartawan Semarang, Kamis (18/8/2016), membentangkan poster dan berorasi mengutuk tindak kekerasan aparat TNI AU terhadap wartawan di Medan. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Wartawan Semarang, Kamis (18/8/2016), membentangkan poster dan berorasi mengutuk tindak kekerasan aparat TNI AU terhadap wartawan di Medan. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Wartawan Semarang, Kamis (18/8/2016), membentangkan poster dan berorasi mengutuk tindak kekerasan aparat TNI AU terhadap wartawan di Medan. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Tindakan tidak beradab personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Lanud Suwondo Medan memicu aksi keprihatinan di berbagai daerah Indonesia, termasuk Semarang. Sebagaimana ramai dikabarkan, para personel TNI AU, termasuk dari Paskhas, di pangkalan udara itu mengeroyok dua wartawan, yakni Array Argus dari Tribun Medan dan Andri Safrin dan MNC TV, Senin (15/8/2016) lalu.

Kedua wartawan tersebut awalnya meliput aksi unjuk rasa warga Sarirejo yang ingin mempertahankan tanah mereka yang ingin dijadikan rusunawa. Namun, tanpa diduga sebelumnya, Array, Andri Safrin, dan beberapa wartawan Medan lainnya mendadak diserang tentara yang mestinya melindungi rakyat Indonesia dari musuh negara itu dengan menggunakan kayu, pentungan, tombak, dan senjata laras panjang.

Sebagian wartawan berhasil menghindar dari tindak keji tentara menarik, memukuli, serta menginjak-injak wartawan yang motabene bagian tak terpisahkan dari warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Malang bagi Array dan Andri Safrin yang menjadi bulan-bulanan warga negara yang dengan pajak rakyat diongkosi melatih fisik dan kecekatan mereka dalam mempertahankan negara.

Merasa mekanisme negara yang tak pada tempatnya itu, wartawan Indonesia melawan. Wartawan-wartawan di Semarang, Rabu (18/8/2016), menggelar aksi keprihatinan mereka atas kekerasan yang dilakukan tentara terhadap wartawan di Medan, Sumatra Utara itu di depan patung Pangeran Diponegoro, Jl. Pahlawan, Kota Semarang.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya