SOLOPOS.COM - Seorang dokter mengenakan pita hitam di lengan saat bekerja di salah satu rumah sakit di Blitar, Kamis (12/11/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Demo dokter juga digelar di Blitar.

Sejumlah dokter menggelar aksi solidaritas bagi Dionisius Giri Samudra di halaman RSUD Mardi Waluyo, Blitar, Jawa Timur, Jumat (13/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Sejumlah dokter menggelar aksi solidaritas bagi Dionisius Giri Samudra di halaman RSUD Mardi Waluyo, Blitar, Jawa Timur, Jumat (13/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Blitar, Jum’at (13/11/2015), menginstruksikan kepada semua anggotanya untuk mengenakan pita hitam di lengan saat melayani pasien. Aksi unjuk rasa itu mereka pasang sebagai tanda berkabung atas meninggal dunianya Dionisius Giri Samudra.

Ekspedisi Mudik 2024
Seorang dokter mengenakan pita hitam di lengan saat bekerja di salah satu rumah sakit di Blitar, Kamis (12/11/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Seorang dokter mengenakan pita hitam di lengan saat bekerja di salah satu rumah sakit di Blitar, Kamis (12/11/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Dionisius Giri Samudra adalah mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani magang (internship) di Puskesmas Dobo, Kota Tual, Maluku Tenggara. Tewasnya Dionisius Giri Samudra akibat penyakit yang ia dapatkan di daerah yang merupakan tanggung jawabnya itu dikampanyekan IDI sebagai bukti kegagalan pemerintah dalam mengelola program kesehatan. Demo dokter itu dipicu anggapan pemerintah menempatkan calon dokter dengan gaji yang dinilai tak layak untuk daerah penempatan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya