SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar bakal berupaya memindahkan fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar  di Museum Sangiran, Sragen ke Museum Dayu. Direncanakan pengerjaan pembangunan Museum Dayu rampung pada pertengahan 2014 mendatang.

Penjelasan ini dikemukakan Kepala Seksi Museum, Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisi Disparbud Karanganyar, Ismu Suprihatin saat mengikuti kunjungan Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR di Desa Dayu, Gondangrejo, Jumat (7/6/2013). Menurutnya, seluruh fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu kini berada di Museum Sangiran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setelah pengerjaan museum konvensional di Desa Dayu rampung kami akan berupaya memindahkan fosil purbakala yang disimpan di Museum Sangiran,” katanya, Jumat siang.

Pengerjaan pembangunan museum tersebut ditargetkan rampung pada pertengahan 2014 mendatang. Rencananya, museum itu bakal diresmikan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Di dalam museum tersebut terdapat beberapa ruangan yang terdiri dari ruang penyimpanan koleksi fosil purbakala, ruang pameran yang tedapat diorama fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu.

Fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu antara lain tengkorak manusia homo erectus, hewan purba dan peralatan manusia purba. “Terakhir ditemukan fosil bagian tubuh gajah purba yakni rahang, iga oleh warga setempat saat hendak mengairi sawahnya. Masih banyak temuan fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu,” terangnya.

Menurut Ismu, Desa Dayu merupakan daerah yang mempunyai potensi nilai sejarah yang tinggi lantaran warga setempat kerap menemukan fosil purbakala. Untuk melindungi dan menjaga benda bersejarah tersebut dibangun museum yang berada di lokasi penemuan fosil.

Sementara Rina Iriani SR, menjelaskan anggaran proyek pembangunan Museum Dayu senilai kurang lebih Rp25 miliar yang berasal dari APBN. Museum tersebut dibangun selama bertahun-tahun di lahan seluas 7.000 m2. Museum Dayu merupakan museum lapangan sehingga para wisatawan yang berkunjung bakal diajak menonton temuan fosil purbakala dari dekat.

Rina meminta agar warga setempat bersikap pro aktif saat menemukan fosil purbakala. Temuan itu harus dilaporkan ke instansi terkait untuk ditindaklanjuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya