SOLOPOS.COM - Poster Kongres Beasiswa Indonesia ke-2. (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN — Komite Forum Beasiswa Indonesia menggelar Kongres Beasiswa Indonesia Ke-2 pada tanggal 19-23 Agustus 2022. Salah satu isu yang akan dibahas dalam kongres tersebut adalah mengenai kontroversi penerima beasiswa yang enggan mengabdi di Indonesia sepulang dari sekolah di luar negeri.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu ramai di media sosial terkait cerita penerima beasiswa yang enggan kembali dan mengabdi di Indonesia setelah merampungkan pendidikan di luar negeri. Sebagian orang menilai tindakan yang dilakukan para alumni penerima beasiswa ini melanggar aturan dan melanggar kode etik penerimaan beasiswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, sebenarnya bagaimana aturan yang berlaku. Apakah para alumni ini wajib kembali ke Indonesia?

Untuk menjawab berbagai pro dan kontra terkait masalah itu, Komite Forum Beasiswa Indonesia yang terdiri dari berbagai lembaga pengelola beasiswa menggelar Kongres Beasiswa Indonesia ke-2 dengan tema Pemberdayaan Alumni Beasiswa untuk Indonesia Maju. Acara ini akan diselenggarakan secara virtual.

Baca Juga: Tampil di Publik, Istri Mas Bechi Sebut Suaminya hanya Korban Fitnah

Ketua Forum Beasiswa Indonesia, Sri Nurhidayah, mengatakan dalam Kongres Beasiswa Indonesia ini akan mempertemukan para pengelola beasiswa dari semua instansi, baik dari lembaga pemerintah, luar negeri, perusahaan, dan yayasan. Kongres ini bisa menjadi ajang untuk berdiskusi terkait berbagai isu dan tantangan pembanguan sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui program beasiswa.

“Alumni beasiswa telah mendapatkan kesempatan menimba ilmu, keistimewaan, serta pengalaman bermakna dalam meningkatkan kualitas diri. Dengan predikat itu semua, alumni beasiswa memiliki amanah dan tanggung jawab yang termat besar,” kata Sri dalam keterang pers yang diterima Solopos.com, Jumat (14/8/2022).

Ketua 1 Kongres Beasiswa Indonesia ke-2, Habiddin, menyampaikan sebagai alumni beasiswa yang telah mendapatkan kesempatan menimba ilmu, privilege, dan pengalaman bermakna lainnya dapat meningkatkan kualitas diri yang diharapkan untuk masyarakat.

Baca Juga: Suap “Ketok Palu” APBD, KPK Tahan Mantan Wakil Ketua DPRD Tulungagung

Dengan predikat itu semua, kata dia, alumni beasiswa memiliki amanah dan tanggung jawab yang sangat besar. Tanggung jawab yang besar dalam membangun bangsa sedianya akan menjadi lebih ringan jika setiap alumni beasiswa mampu berkolaborasi dan bergotong royong dalam karya di manapun ranahnya.

“Harapannya, slogan ini sejalan dengan semangat yang digaungkan pada bulan Kemerdekaan ini,” kata dia yang juga mewakili Paguyuban Diktiers, alumni BPPLB-BPPDN Dikti Kemendikbudristek.

Ketua 2 Kongres Beasiswa Indonesia ke-2, Aqil Wilda Arief, menambahkan cerita baik dari ikatan alumni beasiswa bisa menjadi pengetahuan serta inspirasi berharga juga motivasi bagi peserta beasiswa dan pemuda lainnya untuk segera ikut memberikan dampak bagi Indonesia.

“Penting bagi lembaga pengelola beasiswa untuk terus berinovasi dalam penanganan beasiswa supaya lebih berdampak dan memberikan efek domino bagi pembangunan bangsa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya