SOLOPOS.COM - Valtteri Bottas (JIBI/REUTERS/Jason Reed)

Formula One 2017 diwarnai dengan Valtteri Bottas yang dianggap mencuri start.

Solopos.com, SPIELBERG – Kontroversi masih mengiringi kemenangan Valtteri Bottas di GP Austria Formula One 2017, akhir pekan lalu. Sejumlah pihak, terutama kubu Ferrari, meyakini Bottas melakukan jump start sehingga layak diberi hukuman penalti. Namun ada juga yang menyebut pembalap Mercedes itu melakukan start brilian hingga sukses mengasapi para lawannya.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Hal ini sempat menimbulkan perdebatan lantaran dalam tayangan ulang, mobil Bottas tertangkap bergerak 0,201 detik lebih dulu sebelum kelima lampu start padam. Sementara waktu reaksi yang ditoleransi FIA adalah 0,2 detik. Lantas bagaimana Bottas bisa lolos dari hukuman penalti di balapan kemarin?

FIA menjelaskan pergerakan kecil dari mobil memang diperbolehkan. Itu karena pembalap terkadang harus mengatur kopling di momen-momen krusial menjelang start. Sistem tersebut sudah disetujui semua pembalap dan telah berlaku sejak 20 tahun silam.

Juru bicara FIA menilai pergerakan yang dilakukan Bottas di titik antara lima lampu merah menyala dan kemudian padam masih berada dalam batas toleransi sistem. “Untuk kasus hari ini, Bottas tidak melebihi batas [yang sangat kecil] ini sebelum start,” ujar sang juru bicara dilansir Motorsport, Senin (10/7/2017).

Namun keputusan itu agaknya tak bisa diterima Vettel yang di balapan kemarin harus puas menjadi runner up. Pembalap Jerman ini meyakini Bottas 100% melakukan jump start. Dia tak bisa membayangkan reaksi waktu Bottas dianggap 0,2 detik sehingga masuk batas toleransi.

“Saya tak percaya karena saya tak percaya telemetri [teknologi yang memungkinkan pengukuran jarak jauh]. Namun pada akhirnya bukan wewenangku [yang menentukan],” tutur juara dunia empat kali itu dilansir Crash.net.

Bottas sendiri tak terpengaruh dengan tuduhan yang dialamatkan padanya. Pembalap yang mengungguli Vettel 0,6 detik di GP Austria ini justru menyebut itu adalah start terbaiknya. “Ketika mobil bergerak lampu [start] padam, itulah hal yang utama,” ucap pembalap Finlandia itu.

Bottas tak menampik startnya bisa saja berakibat fatal. Akan tetapi, selama waktu reaksinya tidak di bawah peraturan FIA, maka dia akan bebas hukuman. “Memang cukup berisiko, tapi ada banyak keuntungan di start dan saya menjalani sebuah start yang bagus,” tutur suksesor Nico Rosberg itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya