SOLOPOS.COM - Aeroscreen pada mobil F1 Red Bull Racing. (Twitter.com)

Formula One 2016 Rusia menjadi ajang uji coba kaca pelindung nyawa pembalap.

Solopos.com, MOSCOW – Sesi latihan bebas Formula One (F1) 2016 seri Rusia digunakan tim Red Bull Racing untuk menguji coba prototipe kaca Aeroscreen. Kaca tersebut diharapkan dapat melindungi keselamatan pembalap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski sudah memakai helm dan race suit, pembalap F1 sebenarnya tidak sepenuhnya aman, terutama pada area kepala. Ingat ketika pembalap Mclaren Fernando Alonso mengalami tabrakan hingga mobilnya berputar di udara pada seri F1 2016 Australia?

Ekspedisi Mudik 2024

Risiko Alonso patah leher akibat kecelakaan itu sebenarnya sangat besar, beruntung ia masih selamat meski cedera. Kecelakaan lain yang mungkin terjadi adalah ban atau komponen lain lepas dan menghantam kepala pembalap dengan kecepatan tinggi.

Melihat besarnya potensi kecelakaan, Red Bull memutuskan untuk mulai menguji Aeroscreen. Perangkat itu berupa kaca bening cukup tinggi berbentuk melengkung seperti visor dan dipasang pada badan mobil tepat di depan kepala pembalap.

Dikutip Solopos.com dari akun Twitter @Redbullracing, Jumat (29/4/2016), tim berlogo banteng kembar itu mengutus pembalap Daniel Ricciardo untuk mencobanya. Sedangkan hasilnya akan diumumkan beberapa hari ke mendatang.

“Semuanya siap untuk #FP1 dan debut prototipe Aeroscreen di #RussianGP. Inilah dia penampilan perdana @Danielricciardo dengan Aeroscreen pada mobilnya,” kicau Red Bull.

Dilansir laman Autoweek, Aeroscreen merupakan pengembangan dari perangkat serupa bernama Halo besutan Ferrari. Material yang digunakan sama persis dengan kaca pada supercar di balapan LMP1 sehingga kekuatannya tidak perlu diragukan lagi.

Sementara FIA selaku penyelenggara F1 2016 meski memberikan izin pengujian, mereka mengaku tidak yakin Aeroscreen bisa direalisasikan dalam waktu dekat. FIA juga memprediksi tidak semua pembalap mudah beradaptasi dengan perangkat itu.

“Ide Red Bull memang bagus dan kami tahu itu adalah pengembangan dari Halo Ferrari. Tapi kami ragu jika itu bisa diterapkan untuk F1 2017,” ungkap Charlie Whiting, Direktur Balap F1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya