SOLOPOS.COM - Rio Haryanto di kualifikasi GP Australia di Sirkuit Alber Park, Melbourne, Sabtu (19/3/2016). (Istimewa/Manor Racing)

Formula One 2016 diikuti oleh pembalap Indonesia, Rio Haryanto.

Solopos.com, SOLO – Komitmen Indah Pennywati untuk mendampingi sang putra, Rio Haryanto, di masa debut sebagai pembalap Formula One (F1) diuji saat seri perdana GP Australia, di Sirkuit Albert Park, Minggu (20/3/2016). Apalagi balapan perdana pembalap F1 satu-satunya asal Indonesia dan Asia ini tak berakhir dengan baik.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Pembalap Manor Racing itu hanya mampu merampungkan 17 lap dari total 63 lap yang mesti ditempuh di seri pertama balapan jet darat musim 2016 ini. Masalah teknis driveline atau tranmisi pada mobil Manor MRT05 jadi penyebab utama pembalap asal Solo itu masuk paddock dan tak kembali lagi ke lintasan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Melbourne, Australia, cukup dekat dengan Indonesia, jadi kami membawa keluarga besar ke sana untuk mendukung Rio. Ada saya, papanya [Sinyo Haryanto], kakek, nenek, om, tante, dan sepupu Rio,” ujar Indah, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (22/3/2016).

Meskipun bukan kali pertama menonton aksi si bungsu dari empat bersaudara ini di arena balap, Indah tetap saja khawatir. Maklum, kejuaraan yang diikuti pembalap jebolan GP2 ini adalah ajang balap mobil terbaik di dunia. Debut Rio di trek sepanjang 5,303 km itu paling dinanti terutama bagi rakyat Indonesia.

Indah paham kehidupan sang putra berubah seketika sejak Manor Racing resmi mengumumkan nama Rio Haryanto sebagai pembalap F1 berduet dengan Pascal Wehrlein. Proteksi ketat diberlakukan oleh tim. Bahkan, jauh sebelum seri perdana GP Australia dimulai, jadwal kegiatan Rio sudah sangat padat. Di samping itu, tak sembarang orang boleh berjumpa dengannya. Hal ini juga berlaku untuk keluarga yang tak bisa leluasa bersua dengan Rio.

“Bisa ketemu, tapi hanya sebentar. Kalau ditotal beberapa kali jumpa itu paling setengah jam. Pernah cuma lima menit, salaman saja. Ia banyak briefing dengan tim, jadi sibuk sekali,” imbuh Indah yang tiba di Melbourne, Jumat (18/3/2016).

Indah bercerita selama menonton aksi Rio di paddock, ia cukup waswas. Kali ini pembalap yang berhasil memetik podium juara tiga kali di GP2 2015 tersebut mesti memacu mobil lebih cepat daripada saat berlaga di GP3 atau pun GP2. Perjuangan Rio di Albert Park berakhir antiklimaks. Sembari meminta maaf kepada publik lewat media sosial, Manor juga menjelaskan kepada keluarga persoalan teknis mobil yang membikin balapan Rio harus terhenti.

“Kerusakan pada mobilnya cukup mengkhawatirkan. Oli keluar terus dari tangki mobil sehingga kalau dipaksa lanjut balapan akan sangat membahayakan. Jelas kami kecewa, tapi ini baru permulaan. Masih ada 20 seri lagi dan saya yakin Rio akan lebih baik,” ungkap perempuan asal Ngawi, Jawa Timur itu.

Dukungan keluarga tak akan pernah berhenti untuk Rio. Indah dan sang suami, Sinyo, siap terbang ke Bahrain untuk menjadi saksi sang putra kembali berjuang di seri kedua, 3 April 2016 mendatang. Di sisi lain, meski hanya bisa berjumpa sebentar, Indah tak pernah lelah mengingatkan sang anak untuk menjaga kesehatan dan tak lupa berdoa.

“Saya ingatkan Rio untuk minum vitamin. Rio pulang dulu ke Jakarta, baru pekan depan ke Bahrain. Saya dan papanya mungkin menyusul saat latihan bebas pertama, Jumat [1/4/2016],” jelas Indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya