SOLOPOS.COM - Bentuk baru moncong mobil balap McLaren MP4-30 yang memperbarui tampilan lama dan telah lulus uji kecelakaan FIA. ist/f1fanatic.co.uk

Formula One 2015 sudah memasuki seri ketujuh. Tim McLaren yang tak masih berkutat dalam performa buruk bakal menggunakan hidung baru di mobil balap mereka.

Solopos.com, SPIELBERG—Performa McLaren memang jauh dari kata bagus dalam kejuaraan Formula One (F1) musim ini. Meski tampil terburuk sepanjang sejarah panjang tim juara delapan kali ini, McLaren pantang menyerah mengotak-atik mobil dan mesin mereka agar tak kian terperosok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

McLaren yang kembali bekerja sama dengan Honda di musim 2015 bakal pamer hidung baru di seri kedelapan GP Austria, di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Minggu (21/6/2015). Bentuk baru moncong mobil MP4-30 ini memperbarui tampilan lama dan telah lulus uji kecelakaan FIA.

Ya, sejumlah tim banyak mengubah bentuk hidung mobil mereka dengan alasan aerodinamis. Akan tetapi, tak semua desain itu mendapat persetujuan. Mereka mesti berusaha keras untuk melewati tes kecelakaan.

“Kami memberikan konfirmasi jika hidung mobil anyar MP4-30 telah lulus uji kecelakaan FIA. Ini akan bisa dipakai di GP Austria,” tulis McLaren lewat Twitter, dilansir Motorsport, Minggu (14/6/2015).

Perubahan ini setidaknya membuat McLaren bisa berharap lebih baik di seri berikutnya setelah lagi-lagi menelan pil pahit di GP Kanada, Minggu (7/6/2015). Tim asal Milton Keynes, Inggris, itu tak bisa menyelesaikan balapan selepas duo pembalap, Jenson Button dan Fernando Alonso, gagal sampai finis.

Dalam tujuh seri yang sudah berlalu, McLaren baru memetik empat poin. Angka itu didapat dari juara dunia 2009, Jenson Button, yang finis di urutan kedelapan GP Monaco. Sedangkan Alonso tak pernah merasakan masuk top 10 besar. Mantan pembalap Ferrari ini justru sudah empat kali tak mampu menyelesaikan perlombaan.

Meski masih kesulitan menemukan performa terbaik, bos Honda, Yasuhisa Arai, melihat ini sebagai hal positif. Ia mengambil pembelajaran untuk dijadikan bekal guna mengembangkan mesin Honda ke depan.

“Semua fans dan tim serta kolega ingin tim berada di puncak podium. Tapi, mereka paham situasi saat ini, dan dari perlombaan pertama hingga ke Kanada, ada kurva pembelajaran yang meningkat. Kami memiliki sejarah besar dengan McLaren. Semuanya ingin merasakan hal yang sama, namun sekarang saya juga merasakan tekanan besar,” jelas Arai. (Farida Trisnaningtyas/JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya