SOLOPOS.COM - Grille mobil Ford. (Jeepforum.com)

Solopos.com, JAKARTA-Ford mengumumkan akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 karyawannya.

Keputusan ini disebabkan oleh rencana untuk menciptakan struktur biaya lebih ramping dan kompetitif dalam rencana ambisius pada era transisi kendaraan listrik yang dikenal Ford+.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

“Ini terkait dengan rencana pertumbuhan Ford+ yang kami perkenalkan pada 2021,” kata Ford, dikutip dari Reuters pada Rabu (28/6/2023).

Secara garis besar, Ford+ merupakan strategi bisnis perusahaan untuk mempertahankan bisnis ke depan. Rencana ini mencakup tiga strategi mulai dari Ford Blue yang memiliki fokus dalam mobil pembakaran internal agar bisa berkontribusi untuk mengikis emisi karbon.

Melalui portofolio kendaraan bertenaga gas dan hybrid yang ikonik, termasuk versi turunan model yang menarik seperti truk F-150 dan Ranger serta SUV Bronco, maka Ford Blue menjadi solusi perusahaan untuk tidak langsung terjun ke pasar EV sepenuhnya.

Kemudian, Ford Model e adalah sebuah startup dalam Ford yang mengembangkan kendaraan listrik generasi baru yang inovatif dan dapat diperbarui dengan cepat, serta terobosan platform dan perangkat lunak digital seperti teknologi bantuan pengemudi tingkat lanjut Blue Cruise untuk diadopsi di semua produk perusahaan.

Sementara, Ford Pro yang disebut-sebut “senjata rahasia” oleh CEO Ford Jim Farley merupakan strategi turunan yang dapat membantu pelanggan komersial menurunkan total biaya kepemilikan kendaraan dan mengubah perusahaan mereka dengan jajaran kendaraan gas, hibrida, dan listrik.

Adapun, Ford Pro juga akan berfokus pada infrastruktur pengisian EV hingga pembiayaan. Dikutip laman resmi Ford, perusahaan juga telah menginvestasikan lebih dari US$50 miliar pada kendaraan listrik secara global hingga 2026 untuk mengembangkan terobosan EV.

Ford berencana untuk memproduksinya sebesar 600.000 kendaraan listrik secara global pada akhir 2023 dan 2 juta pada 2026. Ford, pada pertengahan 2022, telah mengamankan 100 persen kapasitas sel baterai tahunan yang diperlukan untuk mendukung target 2023 dan 70 persen dibutuhkan untuk mendukung target 2026.

Perusahaan memulai dengan menyetrum produknya yang paling ikonik, Mustang, F-150, dan Transit yang diklaim mengangkat Ford menjadi merek EV No.2 di AS pada 2022.

Sebagai informasi, Ford juga telah bekerja sama dengan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan Zhejiang Huayou Cobalt Co. (Huayou) untuk mendukung pemenuhan target produksi 2 juta unit kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada 2026.

Ketiga perusahaan sepakat melakukan perjanjian kerja sama penyertaan modal di proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa dengan nilai investasi mencapai US$4,5 miliar atau setara Rp67,5 Triliun pada Kamis (30/3/2023) di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Dalam proyek tersebut akan diolah bijih yang dipasok oleh PT Vale Indonesia dari tambang Blok Pomalaa untuk menghasilkan nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), produk nikel berbiaya rendah yang digunakan dalam baterai EV dengan katoda kaya nikel.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ford PHK Karyawan Alihkan Biaya untuk EV, Ada Janji Investasi di Indonesia”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya