SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Forum Komunikasi Sriwedari (Foksri) yang merupakan wadah empat paguyuban (komunitas-red) di Kompleks Stadion R Maladi atau Sriwedari Solo, Minggu (29/11), resmi dideklarasikan, di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari Solo.

Hadir dalam deklarasi tersebut, Ketua DPRD Solo, YF Soekasno; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Purnomo Subagyo; budayawan, Soedarmono; perwakilan paguyuban pedagang se-Solo, serta pengurus dan anggota Foksri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Foksri, A Robith SA, saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan mengatakan, empat paguyuban penyangga Foksri yaitu Paguyuban Mbahsri, Paguyuban Paksri atau pedagang komputer Sriwedari, Paguyuban Busri atau bursa buku mburi Sriwedari, serta Pasari atau Paguyuban pengusaha Sriwedari. Jumlah anggota Foksri mencapai 370 orang dari keempat paguyuban tersebut.

“Kami semua sepakat menyerukan supaya Sriwedari tetap menjadi kawasan cagar budaya dan ikon wisata. Seperti dengan pengembangan Sriwedari menjadi kawasan wisata ilmiah buku. Sriwedari dikembangkan menjadi publik services,” ujarnya. Menurutnya, pemenang sengketa kawasan Sriwedari diharapkan dapat mempertahankan konsep tersebut seperti yang telah berjalan selama ini.

Robith menjelaskan, Foksri memposisikan diri sebagai katalisator dan jembatan komunikasi antara komunitas Sriwedari dengan Pemkot serta stake holder terkait. Lebih jauh, Foksri akan mendorong supaya polemik atau sengketa tanah Sriwedari bisa segera rampung. Pasalnya, sengketa yang masih berjalan dirasakan membawa dampak tak baik bagi seluruh anggota komunitas.
kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya