SOLOPOS.COM - Warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kabupaten Karanganyar (FMKK) long march dari ALun-Alun hingga Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar, Selasa (30/10/2012). Mereka mempertanyakan dibukanya kembali kasus korupsi proyek Griya Lawu Asri (GLA) terhadap Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kabupaten Karanganyar (FMKK) long march dari ALun-Alun hingga Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar, Selasa (30/10/2012). Mereka mempertanyakan dibukanya kembali kasus korupsi proyek Griya Lawu Asri (GLA) terhadap Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR — Koordinator Forum Rakyat/Masyarakat Kabupaten Karanganyar, Haryanto, membantah aksi unjuk rasa yang mereka lakukan Selasa (31/10/2012) siang lalu sebagai aksi bayaran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menyatakan unjuk rasa sebagai aksi murni masyarakat Bumi Intanpari yang tidak ingin ada politisasi dugaan kasus korupsi perumahan Griya Lawu Asri (GLA). Termasuk intervensi dari pihak mana pun terhadap langkah hukum kejaksaan.

Haryanto menegaskan tidak ada aktor intelektual pun donatur dalam unjuk rasa tersebut. “Tidak benar informasi yang menyebutkan bahwa unjuk rasa kami sebagai aksi bayaran. Aksi kami murni untuk menolak segala bentuk intervensi politik dalam pengusutan hukum oleh kejaksaan,” paparnya.

Menurut Haryanto aksi ujuk rasa dilandasi kekhawatiran warga mengingat agenda Pilkada Jawa Tengah (Jateng) dan Karanganyar tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya