SOLOPOS.COM - Lalu-lintas kendaraan memadati di Jl. Slamet Riyadi, Purwosari, Solo, Selasa (13/3/2018). Pada hari kedua simulasi manajemen rekayasa lalu-lintas (MRLL) proyek flyover Manahan, lalu lintas lebih terurai. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Rencana rekayasa lalu lintas sebagai dampak pembangunan flyover Purwosari Solo mengundang tanggapan dari berbagai masyarakat di sekitarnya, khususnya warga Kartasura, Sukoharjo.

Pasalnya, truk dan bus yang datang dari arah timur melewati Jl. dr. Radjiman Solo akan diarahkan lurus ke barat melewati underpass Makamhaji. Selanjutnya, jika bus akan ke Terminal Tirtonadi Solo, bisa berbalik ke arah timur melalui simpang empat Gembongan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Seharusnya sebelum membangun flyover Purwosari dibangun dahulu underpass Transito. Wacana pembangunan tersebutkan sudah lama. Paling tidak kalau sudah dibangun underpass Transito bisa membantu mengurangi kemacetan saat pembangunan flyover,” kata salah satu warga Windan, Makamhaji, Wahid, saat ditemui di kawasan Jl. Slamet Riyadi, Makamhaji, Rabu (8/1/2019).

Jika terpaksa solusi paling tepat melintasi underpass Makamhaji ke barat, menurut dia, seharusnya dipersiapkan penjagaan arus lalu lintas.

“Jalan Slamet Riyadi, mulai dari tugu lilin selama ini sudah padat. Hari biasa saja, kalau sore atau malam kadang macet. Maka harus dipersiapkan betul penjagaan arus lalu lintasnya,” kata Wahid.

Salah satu warga Windan, Burhan, mengatakan bus dan truk dari arah Wonogiri, Sukoharjo, dan sekitarnya, yang menuju arah Solo bisa melewati Jl. Brigjen Sudiarto.

“Jadi bus dari arah selatan, dari jembatan Bacem bisa langsung lurus melewati Jl. Brigjen Sudiarto. Jika sudah sampai Jl. Veteran nanti bisa diatur. Selain jauh, jika melewati Kartasura pasti menimbulkan kemacetan,” kata dia saat ditemui , Rabu.

Salah satu warga Keden RT 001/RW 003 (dusun selatan simpang empat Gembongan), Ngadirejo, Kartasura, Ardi Novia Rahman, mengatakan jika rencana rekayasa lalu lintas tersebut dijalankan, ia memperkirakan akan terjadi kemacetan.

Jalan Keden, yang menghubungkan simpang tiga Ngadirejo menuju simpang empat Gembongan, menurut dia, ruas jalannya sempit.

Baca pula: Kontrak Flyover Ditandatangani, Perlintasan KA Purwosari Solo Ditutup Awal Februari

Selain dilalui dua arah, di pinggir jalan juga terdapat beberapa toko. Sehingga banyak kendaraan yang parkir di area tersebut.

“Di simpang tiga Ngadirejo kadang kalau malam ada operasi dari Dinas Perhubungan untuk menindak truk yang melintas jalan tersebut. Pada intinya jalan sekitar sini sudah ramai. Jika ditambah volume kendaraan pasti akan terjadi kemacetan,” kata Ardi di rumahnya, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya