SOLOPOS.COM - Petugas Dishub Solo bersama Anggota Satlantas Polresta Solo dan perwakilan PT Wijaya Karya (Wika) Persero Tbk, meninjau lahan rencana proyek pembangunan flyover Purwosasri, Kamis (9/1/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Rute pengalihan kendaraan berat dari Wonogiri dan Sukoharjo yang terdampak pembangunan flyover Purwosari Solo akhirnya disepakati.

Setelah melalui pembahasan yang alot, penentuan laluan pengalihan itu akhirnya menemui titik temu. Kendaraan berat dari arah selatan atau Sukoharjo dan Wonogiri dari Jembatan Bacem diarahkan belok kiri melewati Jl. Pesanggrahan, Langenharjo, belok kanan ke Jalan Raya Djlopo seterusnya sampai jalan Baki-Solo-Pakis ke arah Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Marwanto mengatakan rute tersebut dipilih sebagai alternatif mengingat tingginya potensi penumpukan kendaraan di Jl. Dr. Radjiman yang lurus ke barat melewati underpass Makamhaji.

Rute ini untuk kendaraan berat sumbu tiga ke atas dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Di beberapa jalur bila memungkinkan dibuat satu arah.

Ekspedisi Mudik 2024

"Rute melewati underpass, hanya untuk mobil pribadi dan sebagian truk yang mengarah ke Semarang sehingga apabila terjadi kepadatan, kendaraan tidak akan berhenti total,” kata dia kepada wartawan di sela-sela peninjauan pembangunan flyover Purwosari, Kamis (9/1/2020).

Guna mengakomodasi kendaraan yang akan berputar balik dari Makamhaji ke arah timur, Satlantas mempersilakan pengendara menggunakan simpang empat Gembongan sebagai titik putar arah.

Habis Kecelakaan di Batang, Bus Harapan Jaya Masuk Parit di Purwantoro Wonogiri

Jalan penghubung Jl. Slamet Riyadi dan Gembongan akan diterapkan searah dengan memprioritaskan kendaraan yang akan menuju ke Solo. Sementara rute bus antarkota dalam provinsi (AKDP) diputuskan membelah Jl. Slamet Riyadi untuk menuju Terminal Tirtonadi.

Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Solo, Ari Wibowo, mengatakan rute bus AKDP dari Sukoharjo/Wonogiri yang diusulkan adalah melewati Gemblegan - Jl. Veteran - Patung Tipes - Jl. Honggowongso - Jl. Gajah Mada - Jl. Monginsidi - Jl. S. Parman - Jl. Ahmad Yani - Terminal Tirtonadi.

“Kami akan meminta persetujuan Pak Wali Kota terkait pemilihan jalur tersebut. Rute ini lebih ideal karena tidak melewati Pura Mangkunegaran. Jl. Honggowongso akan diubah menjadi dua arah,” ucap Ari.

Ia mengatakan izin trayek bus AKDP Solo-Wonogiri ada 50 unit. Potensi kemacetan dari rute tersebut di antaranya di Jl. Honggowongso dekat Sami Luwes, Jl. Gajah Mada, dan Jl. Monginsidi sekitar Stasiun Solo Balapan.

Daftar Harga Rokok di Minimarket 2020, Termahal Tembus Rp31.000

Selain itu, juga simpang lima atau proliman Jl. S. Parman karena menjadi titik pertemuan bus ber-AC dari Surabaya.

“Adanya kantong parkir milik Sami Luwes di Jl. Slamet Riyadi ikut membantu karena kendaraan yang biasa parkir di Jl. Honggowongso kami arahkan untuk parkir di situ,” kata dia.

Ari mengatakan Dishub tak punya punya pilihan karena kalau dilewatkan di Jl. Veteran lalu belok ke Jl. Kapten Mulyadi dan seterusnya sampai Panggung, Jebres, sudah terlalu padat. Dishub akan mengatur traffic light dan menurunkan personel apabila kemacetan tidak terurai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya