SOLOPOS.COM - Bus BST koridor 2 melintas di Jl Ir Sutami, Jebres, Solo, saat uji coba, Minggu (20/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan Kota Solo melakukan uji coba armada baru Batik Solo Trans atau BST koridor 2, Minggu (20/12/2020). Pelayanan koridor 2 ini menggunakan 14 unit bus model baru plus dua bus cadangan.

Pantauan Solopos.com, bus baru itu adalah bus model medium low entry berkelir warna merah. Fasilitas bus itu cukup lengkap dan serbaotomatif. Pintu untuk masuk dan keluar penumpang berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nantinya, penumpang mesti membayar tarif bus menggunakan e-money atau uang elektronik. Namun, untuk saat ini sampai akhir Desember 2020, naik bus itu masih gratis.

Kemenangan Menantu Jokowi di Pilkada Medan Digugat, Ada Penggelembungan Suara?

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Muhammad Taufiq, mengatakan rute koridor 2 itu meliputi Halte Kerten sampai Terminal Palur lewat Purwosari. Namun, selama uji coba ini hingga akhirnya Januari 2021, bus BST koridor 2 Solo sementara harus lewat depan Plaza Manahan.

Hal itu karena flyover Purwosari belum siap dan kemungkinan baru diresmikan akhir Januari 2021. “Rute aslinya lewat Purwosari tapi [flyover] Purwosari belum siap. Informasi besok Senin buka sementara. Daripada membingungkan rutenya kami belokkan ke Manahan [sampai akhir Januari],” kata Muhammad Taufiq, Minggu.

Tarif Tes Rapid Antigen di Bandara Soekarno Hatta Jakarta Turun Lho! Segini Biayanya

Penyelesaian Servis

Menurut Taufiq, uji coba BST baru pada koridor 2, sedangkan koridor 1 belum uji coba karena seluruh armada yang sudah sampai Solo sedang proses penyelesaian servis. Dishub berencana melakukan uji coba koridor 1 BST Solo pertengahan pekan ini.

“Spesifikasi bus sama seperti bus sebelumnya dengan spek medium dan bermesin Hino. Perbedaannya hanya low entry,” katanya.

uji coba bus BST solo
Interior bus BST Solo koridor 2 yang diuji coba, Minggu (20/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com sempat mencoba bus BST koridor 2 itu dari halte BST Cembengan ke Terminal Palur. Bus berkelir warna merah itu sampai Halte Cembengan sekitar pukul 10.27 WIB. Pintu depan terbuka dengan kendali dari kabin kemudi sopir bus.

Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia Sragen Tercepat di Soloraya

Sopir bus itu bernama Rosid Susanto, 38. Penumpang masuk lewat pintu depan sementara penumpang turun melalui pintu tengah. Alur masuk dari pintu depan dan keluar dari dari pintu tengah memudahkan penumpang melakukan transaksi menggunkana e-money kelak.

Alat transaksi untuk e-money terpasang dekat pintu depan. Namun, para penumpang masih mendapatkan layanan gratis bus BST Solo selama masa uji coba hingga Kamis (31/12/2020).

Pada kondisi normal, kapasitas bus bisa muat 25 penumpang tapi karena masih masa pandemi Covid-19, ada pembatasan jumlah penumpang supaya bisa jaga jarak. Semua jok dilengkapi sabuk pengaman pada pinggang.

Isi Garasi Wakil Bupati Wonogiri Terpilih Setyo Sukarno, Setia dengan Vario & Kijang Super

Bus melaju untuk berhenti ke halte berikutnya. Pengeras suara memberikan informasi secara otomatis titik pemberhentian selanjutnya sehingga para penumpang tidak perlu khawatir halte tujuannya terlewat.

4 Kamera

Selama perjalanan, sopir selalu mengingatkan para penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, pakai masker, dan mencuci tangan. Operator memberikan jaminan keamanan dan ketepatan waktu perjalanan.

Menurut Rosid, terdapat empat kamera yang menampilkan sisi eksterior maupun interior bus. Ia melihat kondisi penumpang dalam bus melalui monitor kemudi dan tampilan monitor juga memberikan beragam informasi bagi pengemudi, antara lain kecepatan kendaraan dan limit kecepatan.

Cegah Covid-19, Pusat Perbelanjaan di Klaten Jadi Sasaran Razia Protokol Kesehatan

“Saya sudah tiga kali PP [pergi-pulang] rata-rata dengan lima sampai enam penumpang. Sejauh ini nyaman berkendara karena bus baru. Selama mengemudi kami diawasi,” katanya terkait uji coba bus BST Solo itu.

Rosid menjelaskan sistem akan mendeteksi kondisi pengemudi dengan kamera dan sensor. Pengemudi yang tampak mengantuk, merokok, dan melaju lebih dari 50 kilometer per jam akan mendapatkan peringatan. “Kalau lebih dari 50 km/jam bisa kena sanksi. Bentuknya bisa pengurangan poin atau berdampak ke upah,” katanya.

Bus sampai Terminal Palur pukul 10.38 WIB. Empat unit armada koridor 2 mengantre untuk melakukan perjalanan. Pengemudi lain, Sutopo, 60, merasa bus baru lebih ramping daripada bus BST sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya